Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pelaku Bisnis Masuk Kampung, Jangan Sampai Menganggu Kenyamanan Publik!

2 Januari 2024   07:31 Diperbarui: 2 Januari 2024   07:34 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Oleh Amidi

 

Beberapa tahun yang lalu, jika masyarakat atau konsumen akan berbelanja  kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari secara lengkap, ia harus sengaja dan menyediakan waktu untuk  keluar dari kawasan perkampungan  karena  gerai/toko tempat menjual barang-barang tersebut hanya tersdia dipasar dan atau di Mal, yang jarak tempuhnya dari kawasan pemukinan cukup jauh.

Namun, kini masyarakat atau konsumen di kawasan perkampungan tersebut tinggal keluar rumah saja,  sudah dapat berbelanja atau membeli barang-barang yang akan dibeli tersebut.

Anda akan membeli kebutuhan pokok lengkap, gerai/tokok tersebut sudah tersedia dikawasan perkampungan Anda. Anda akan membeli makanan siap saji, gerai/toko tersebut sudah tersedia dikawasan perkampungan tempat tinggal Anda. Anda akan membeli pakaian, gerai/toko tersebut sudah tersedia dikawasan perkampung tempat tinggal Anda. Anda akan membeli HP dan asesioris HP , gerai/toko tersebut sudah tersedia dikawasan perkampungan tempat tinggal Anda. Singkat kata, hampir semua unit bisnis yang sebelumnya hanya tersedia di pasar atau di Mal, sudah tersedia dikawasan perkampungan tempat tinggal Anda.

Selain itu, unit bisnis yang dilakoni pelaku bisnis skala kecil pun ikut meramaikan bisnis dikawasan perkampungan tersebut. Sehingga, tidak heran kalau dikampung-kampung tempat tinggal kita yang nota bene jalannya terbatas hanya untuk  lalu lalang kendaraan pasitas kecil, mini bus, sepeda motor dan sepeda, terjadi "kemacetan".

Kondisi tersebut, diperparah pula oleh pelaku bisnis skela kecil yang menyewa petak dikawasan perkampungan dan atau yang menggelar barang dagangannya dibibir jalan tersebut, mendorong konsumen untuk memarkirkan kendaraannya ditepi jalan yang terbatas tersebut, tak ayal lagi terjadi "kemacetan".

Belum lagi, kendaraan yang berkapasitas besar, seperti truk masuk atau mobil box masuk kekampung-kampung yang akan mengisi barang-barang pada gerai/toko yang ada dikawasan perkampungan tersebut. Belum lagi mobil berkapsitas besar atau mobil box tersebut hampir setiap hari lala lalang untuk mengisi stok gerai rtitel modern yang tumbuh subur di kawasan perkampungan tersebut.

Mengganggu Kenyaman Publik.

Dengan semakin tingginya intensitas mobil berkapasitas besar atau mobil box ditambah kendaraan yang parkir sembarangan ditepi jalan dikawasan perkampungan tersebut, maka semakin tinggi pula tinggkat "kemacetan" yang terjadi.

Pemandangan jalan macet dikawasan perkampungan  tersebut, hampir  dapat kita saksikan setiap hari bahkan tidak saja terjadi setiap jam. Kondisi jalan macet tersebut, menilbulkan ketidak nyamanan pengguna jalan, alias menggangu kenyamanan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun