Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pelaku Usaha yang Belum Kuat Jangan Takut "Maju Kena Mundur Kena"

3 Maret 2023   14:37 Diperbarui: 3 Maret 2023   14:38 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sebagaimana telah saya sampaikan  dalam kompasiana.com, 15 Pebruari 2023 lalu bahwa pelaku usaha yang bergerak dalam pasar monopoli dan oligopoli  sepertinya sulit untuk dilawan,  yang ada kita kalah, kita  harus menyesuaikan diri, dan sebaiknya kita jadikan kawan dengan bermitra (kerjasama), baik kita selaku pelaku usaha maupun kita selaku konsumen.

Kini kondisi di atas relevan dengan pelaku usaha yang belum kuat yang menghadapi pelaku usaha yang kuat. Pelaku usaha yang belum kuat, sebelum pandemi pun sudah ada yang colaps (tutup). Misalnya saja di Palembang, ada unit usaha ritel modern yang nimbrung dalam kancah  pe-ritel-an modern, eh menghilang alias tutup. Salah satunya, 212 Mart dan beberapa merek Mart atau Supermarket lainnya dan termasuklah toko   ritel yang ada.

Jika kita cermati mengapa fenomena ini terjadi?. Jawabnya, antara lain karena mereka harus menghadapi  suatu kondisi "Maju Kena Mundur Kena". Misalnya saja ritel modern 212 Mart, Supermarket dan atau  toko ritel  yang belum kuat tersebut, pada kenyataannya mereka sangat tergantung dengagn pedagang besar (distributor) yang menjual barangnya untuk dijual kembali (grosir), lagi pula mereka harus bersaing dengan ritel modern yang kuat, seperti Indomaret, Alfamart, Super Indo, dan ritel modern yang kuat yang ada dilokasi  sekitar tempat usaha mereka.

Jika kita runut, ritel modern yang kuat dan sudah tak asing lagi bagi anak negeri ini dan sudah eksis tersebut, memiliki jaringan yang saling melengkapi dan saling mendukung. Misalnya Indogrosir yang merupakan supermarket dari PT. Inti Cakrawala, sedangkan Indomaret merupakan mini market dari PT. Indomarco Prismatama.

Indomaret group memiliki 10 sektor bisnis yakni, Retail (Indomaret,  Omi, Ceria Mart), Grocery (Indogrosir), IT Consultant (AGCI), Food and Baverages (Yummu Choice, Point Cafe), Shopping Plaza (BSD Plaza), Bakery (Mr. Donut, Mr. Bread, Prime Bread), Japenese Restorant (Washoku Sato), E-Wallet (I-Saku), E-Commerce (Kilk Indomaret) dan Ekspedisi (Indo Paket). Lebih lengkap lihat dalam Ecc.co,id)

Indomaret dibawah naungan anak perusahaan PT Indomarco Prismatama, Indogrosir sendiri memiliki visi menjadi jalur distribusi guna melahirkan dan mengembangkan para wirausaha di bidang ritel dengan moto "mitra usaha terpercaya"

Indomaret dan Super Indo merupakan pusat perbelanjaan yang sudah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia. Adapun keduanya sama-sama milik Salim Group yang didirikan Sudono Salim  (detikfinane, 26 Agustus  2022). Begitu juga   Alfamart yang dimiliki oleh Djoko Susanto tersebut (detikfinance, 25 September 2022). Alfamart yang gerai-nya selalu berdekatan dengan Indomaret  tersebut merupakan ritel modern yang kuat yang menjadi pesaing ritel modern, supermarket dan toko yang dimiliki anak negeri ini.

Dengan demikian, maka dari sisi pasokan saja pelaku usaha yang belum kuat  tersebut  sangat tergantung dengan mereka, belum lagi  dari persoalan harga, jelas harga barang yang mereka  jual bisa lebih rendah dibandingkan dengan harga jual pelaku usaha ritel modern, supermarket, dan toko milik anak negeri ini.

Jika  pelaku usaha yang belum kuat tersebut  mau "maju/melangakh kedepan" dalam artian mau melakukan "perang harga" saja, jelas akan kalah, jika  pelaku usaha belum kuat tersebut akan mundur atau exit dari pasar, justru akan menguntungkan pihak mereka, karena pangsa pasar mereka bertambah banyak, akibat kita mundur.

Stop Maju Kena Mundur Kena.

Apa yang harus kita lakukan untuk tidak kena jebakan "maju kena mundur kena", setidaknya ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun