Mohon tunggu...
Ameliya ChintaAngelina
Ameliya ChintaAngelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Nama saya Amel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lingkar Kemiskinan

13 Oktober 2022   01:05 Diperbarui: 13 Oktober 2022   01:08 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan merupakan permasalahan yang sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari hari, yang tentunya sudah tidak asing di telinga kita dan telah menjadi permasalahan global, yaitu dimana terjadinya ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. 

Menurut pendapat Kurniawan (2004), kemiskinan adalah apabila pendapatan suatu komunitas berada dibawah satu garis kemiskinan tertentu.  

Kemiskinan juga memiliki arti kekurangan dalam aspek sosial, termasuk terkucilkan dari lingkungan sosial, ketergantungan dan ketidakmampuan untuk membaur dalam kehidupan masyarakat yang layak (Khomsan et al, 2015:2).

Kemiskinan merupakan kondisi dimana secara ekonomi tidak mampu memenuhi standar kebutuhan hidup rata-rata masyarakat pada suatu daerah dan tidak dapat meningkatkan taraf kehidupan pada tingkat yang bermartabat.

Kemiskinan dapat disebabkan oleh sedikitnya alat pemenuh kebutuhan dasar, maupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Masalah ini memang telah lama muncul sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin tidak terjadi karena kurangnya pangan, tetapi miskin dalam bentuk kurangnya kemudahan atau materi serta Pendidikan.

Permasalahan kemiskinan sesungguhnya merupakan persoalan kompleks yang selalu terjadi dalam proses pembangunan masyarakat dan mempengaruhi berbagai sektor yang lainnya seperti Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan dan angka kriminalitas pada masyarakat. Negara dengan pendapatan per kapita yang kecil cenderung memiliki kualitas SDM yang lebih buruk pula.  

Hal tersebut dikarenakan SDM suatu negara dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diterima oleh masyarakatnya. Sebagaimana yang terjadi di seluruh belahan dunia, orang-orang yang hidup pada garis kemiskinan sulit untuk memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.

Masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan, cenderung akan melakukan tindakan-tindakan yang tidak diperbolehkan dalam hukum. Sehingga, mengakibatkan kenaikan angka kriminalitas pada penduduk yang hidup dalam kemiskinan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang hidup diatas garis kemiskinan.

Di Indonesia sendiri persoalan akan kemiskinan pun dirasakan oleh sejumlah masyarakat. Kemiskinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor rendahnya penghasilan, kondisi fisik yang terbatas, sedikitnya lapangan pekerjaan.  

Kemiskinan yang terjadi secara masif pada suatu wilayah dapat mempengaruhi tindakan individu dalam lingkungan sosial. Masyarakat dengan tingkat ekonomi yang rendah cenderung lebih sering melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

Menurut Ali Khomsan dan teman-temanya di jelaskan dalam buku yang berjudul Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi, orang miskin memiliki beberapa jenis kemiskinan yang kita perlu ketahui, yakni :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun