Mohon tunggu...
Amelia Nur Fauziah
Amelia Nur Fauziah Mohon Tunggu... Human Resources - Public Relations

hello, its me!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku Alvi Syahrin: "Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja"

28 April 2021   11:05 Diperbarui: 28 April 2021   11:09 6325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"The things about letting go... bukan sekedar tentang menjauh,  tetapi juga tentang membunuh harapan-harapan dalam hati" 

Alvi Syahrin, salah satu penulis ternama di Indonesia kembali membuat pembacanya tertampar dengan semua kalimat tertulis. Ia merupakan pria kelahiran tahun 1992 yang sudah berkiprah dalam tulisannya sejak 2012. Dengan hebatnya, Alvi meyakinkanku bahwa manusia memang berdampingan dengan semua rasa kecewa, sedih, dan masalah sehari-hari. Tak hanya itu, buku ini menggambarkan kesedihan tanpa mempertambah keterpurukkan pembacanya. 

Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja karya Alvi ini diterbitkan oleh gagas media pada tahun 2020 lalu. Terdiri dari 205 halaman, buku ini merupakan seri ketiga setelah Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta dan Jika Kita Tak Pernah jadi Apa-Apa. Melalui puisi yang indah, buku ini mengajarkan pembacanya bagaimana mengatasi masalah dalam hidup. Dengan menjadi manusia yang pintar, kita bisa bangkit tanpa menyerah apapun masalahnya. 

Terdiri dari 4 bab besar dengan total 45 sub-bab di dalamnya. Pada bab pertama, Alvi membahas perihal patah hati, pengkhianatan, dan kehilangan. Ia berhasil mengemas bab ini dengan sederhana namun sangat menyentuh para pembacanya. Selanjutnya, dengan bertema letting go atau melepaskan, Alvi juga berhasil menyadarkan para pembacanya kapan mereka harus melepaskan. Untuk bagian ketiga bertema kebahagiaan yang telah lama hilang. Dan yang terakhir, memiliki makna kita harus mencintai diri sendiri sebelum memulai mencintai orang lain (self-love).

Buku ini mengilustrasikan permasalahan dalam hidup dengan bahasa sederhana nan indah. Setelah membacanya, banyak hal berharga yang kamu sadari termasuk betapa berharganya dirimu sendiri. Melalui puisi terindahnya, buku ini meyakinkan kamu bahwa kamu bisa lebih kuat dari apapun masalah yang datang menghampiri. Kenyataan yang tidak berjalan sesuai rencana, kecewa, ditinggalkan, hingga kesepian kerap kali datang beriringan. 

Namun, salah satu poin penting yang aku dapatkan dari buku ini adalah, kita tidak sendirian. Bukan hanya kita di dunia ini yang mendapatkan kesulitan, bukan hanya kita yang pernah ditinggalkan, dikecewakan, ataupun gagal dalam suatu hal. Semua itu normal, yang berbeda hanya bagaimana kamu menghadapi dan menyelesaikannya. 

"Ekspektasiku lah yang menghancurkanku, bukan mereka"

Kalimat itu menamparku dari berbagai sisi. Tidak jarang aku bahkan kamu, membangun ekspektasi tinggi terhadap orang lain. Berharap mereka akan memperlakukan kita bak ratu atau raja, selalu ada saat kita butuh, atau sekedar mau mendengarkan keluh kesah. Faktanya, kita tidak bisa egois untuk meletakkan kebahagian kita kepada orang lain. Diri kita yang harus tanggung jawab dengan kewarasan jiwa, bukan mereka. 

Buku ini akan mengingatkan kamu tentang berharganya dirimu, hingga bisa berdiri dan tetap kuat saat ini. Sekitar mu mungkin ramai, tapi untuk melihat dan menemanimu, bukan untuk melayanimu. Alvi Syahrin melalui puisi-puisi nya, dapat membantu kamu terutama di saat sedih atau terpuruk. Memotivasimu tanpa menghakimi, hingga kamu berdiri tegak kembali. Dapatkan buku ini dan bangun kembali dinding semangatmu ya!

Indonesia memang sudah memiliki banyak penulis-penulis handal yang karyanya mampu merubah hidup banyak orang. Hanya dengan kalimat per kalimat, mereka mampu menyadarkan banyak orang perihal hidup seperti ambisi, kehilangan, jatuh cinta, dan masih banyak lagi. Fakta ini sangat membantu agar para pembaca khususnya pecinta buku bisa mengambil pesan dan esensi dari setiap kalimatnya. Sehingga, bahkan saat titik terendah pun, seseorang masih bisa mendapatkan semangat dan titik cerah lagi hanya dengan membaca sebuah buku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun