Mohon tunggu...
Amelia Wulandari
Amelia Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa kedokteran hewan universitas airlangga

Saya adalah Mahasiswa Prodi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga angkatan 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manajemen Pakan Sapi Perah Dairy Farm Waskita Dharma Malang STISOSPOL

19 Januari 2024   09:07 Diperbarui: 25 Januari 2024   10:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Peternakan sapi perah di Indonesia masih didominasi dengan manajemen tradisional oleh usaha ternak rakyat yang dalam satu rumah skala kepemilikannya bisa mencapai 1-5 ekor, dengan produksi susu yang mencapai 5-15 liter per/ekor/hari. Tingginya minat pasar akan susu sapi segar dengan kondisi geografis dan iklim Indonesia yang mendukung, memiliki karakteristik sesuai dengan kebutuhan akan pemeliharaan sapi perah. 

Kecamatan Jabung merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Malang yang cocok untuk pengembangan serta pemeliharaan sapi perah. Dengan suhu yang berkisar antara 21-25 derajat celsius menjadikan ternak sapi perah sebagai sentra pada daerah ini. Dairy Farm Waskita Dharma adalah salah satu penampungan susu sekaligus sebagai tempat pemberdayaan masyarakat guna mengedukasi serta memberikan lapangan kerja pada masyarakat sekitar. Berdasarkan kesaksian dari Pak Suhartono, selaku ketua penanggungjawab peternakan, produksi susu mereka akan disetorkan ke beberapa pabrik besar seperti GreenField, Indolakto, dan lain sebagainya.

Manajemen pakan sapi perah di Dairy Farm Waskita Dharma Malang juga sangat diperhatikan. Baik itu komposisi bahan pangan, kualitas serta cara pemberian yang benar juga diperhitungkan. Hal tersebut selaras dengan Sustainable Development Goals Nomor 12 Responsible Consumption, dimana konsumsi ternak sapi perah berkualitas unggul dengan pengolahan yang bertanggung jawab akan berbanding lurus dengan produksi yang akan diperoleh dari ternak tersebut. Jenis pakan sapi berbeda-beda tergantung jenisnya. Pada sapi perah komposisi pakan dibuat lebih kaya kandungan zat guna memperbanyak serta menjaga kualitas susu yang dihasilkan, sedangkan sapi potong lebih kaya akan protein. Hal ini disebabkan karena pada sapi potong massa daging akan sangat diperhitungkan mengingat guna penyembelihan ataupun konsumsi masyarakat.

Manajemen pakan sapi perah jantan dan betina pun juga berbeda. Pada pemberian pakan konsentrat, takaran sapi betina lebih banyak dibanding sapi jantan karena hanya sapi betina yang dapat menghasilkan susu. Menurut peternak, pemberian konsentrat sangat berpengaruh pada meningkatnya produksi susu pada sapi perah. Peningkatan produksi susu juga disebabkan karena adanya peningkatan kualitas ransum terutama protein. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanti dan Marhaeniyanto (2007) bahwa produksi susu yang tinggi terkait erat dengan kualitas pakan yang dikonsumsi terutama protein. Pakan yang mengandung konsentrat tinggi menyebabkan peningkatan produksi susu sapi perah yang signifikan, sedangkan pemberian hijauan dalam jumlah yang cukup akan berpengaruh terhadap kadar lemak susu, karena hijauan akan diubah oleh mikroba rumen menjadi VFA yang terdiri atas 65% asam asetat, 20% asam propionat dan 15% asam butirat. Selain itu, pemberian pakan tambahan lain seperti fermentasi kedelai, singkong serta fermentasi jerami baik secara terbuka maupun tertutup menjadi sumber nutrisi terbaik yang diberikan kepada sapi perah mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun