Mohon tunggu...
Amelia Ilahiyah
Amelia Ilahiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Software Maintenance sebagai Pilar Kualitas: Pelajaran dari Proyek Open-Source

30 April 2025   14:30 Diperbarui: 30 April 2025   13:42 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Software Maintenance(Sumber:AI)

Kekuatan dan Keterbatasan Tiga Model Maintainability

Namun demikian, studi ini juga menyoroti keterbatasan dari model-model maintainability itu sendiri. MI, misalnya, meskipun populer dan mudah dihitung, cenderung mengabaikan karakteristik pemrograman berorientasi objek seperti kohesi dan coupling. ARiSA memiliki cakupan metrik yang lebih luas, namun terlalu kontekstual untuk perbandingan antar proyek. Sementara itu, SQALE --- yang mengadopsi pendekatan pengukuran utang teknis --- terbukti paling fleksibel dan praktis untuk evaluasi maintainability di berbagai tingkat, meskipun juga tidak bebas dari kritik, seperti risiko false positive dalam hasil analisisnya.

Maintainability sebagai Strategi Keberlangsungan Proyek

Opini saya, studi ini mengingatkan bahwa maintainability bukan sekadar soal keindahan kode atau dokumentasi yang rapi, melainkan investasi strategis yang menentukan umur panjang sebuah proyek. Di dunia open-source yang sangat bergantung pada kontribusi sukarela dan pergantian kontributor, maintainability menjadi kunci keberlangsungan. Proyek yang mudah dipelihara akan lebih mudah diwariskan, diadopsi, dan diperluas. Sebaliknya, proyek yang sulit dipahami dan rumit akan cepat ditinggalkan meskipun fungsinya dibutuhkan.

Menuju Budaya Pengembangan yang Berkelanjutan

Lebih jauh, temuan dari studi ini seharusnya menginspirasi praktisi dan pengembang perangkat lunak untuk mengintegrasikan pemantauan maintainability sejak awal dalam proses pengembangan. Bukan hanya melalui penggunaan alat bantu seperti SonarQube atau plugin ARiSA, tetapi juga melalui budaya rekayasa perangkat lunak yang menghargai kualitas arsitektur, refactoring berkala, dan desain berorientasi pada keberlangsungan.

Maintainability Bukan Pilihan, Tapi Keniscayaan

Akhir kata, menjaga maintainability bukanlah tugas satu kali, melainkan komitmen jangka panjang. Studi Molnar dan Motogna menegaskan bahwa dengan pendekatan analitis, tooling yang tepat, dan perhatian berkelanjutan terhadap kualitas kode, maintainability dapat dikelola --- bukan sekadar dipantau. Dalam konteks revolusi digital yang terus berkembang dan kompleksitas sistem yang makin meningkat, maintainability bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan.

Referensi

Molnar, A.-J., & Motogna, S. (2020). A study of maintainability in evolving open-source software [Preprint]. arXiv. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun