Mohon tunggu...
Amelia Frida
Amelia Frida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Kualiatas Manajemen Menurut D. Edwards Deming

2 April 2024   00:55 Diperbarui: 2 April 2024   01:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

W. Edwards Deming (lahir 14 Oktober 1900, Sioux City , Iowa , AS---meninggal 20 Desember 1993, Washington, DC) adalah seorang ahli statistik, pendidik, dan konsultan Amerika yang menganjurkan metode pengendalian kualitas dalamproduksi industri membantu pemulihan ekonomi Jepang setelah Perang Dunia II dan mendorong kesuksesan global banyak perusahaan Jepang pada akhir abad ke-20.

Putra seorang pengacara kota kecil, Deming kuliah di Universitas Wyoming (BS, 1921), Universitas Colorado (MS, 1924), dan Universitas Yale (Ph.D. dalam fisika matematika , 1928). Dia kemudian mengajar fisika di beberapa universitas, bekerja sebagai ahli fisika matematika di Departemen Pertanian Amerika Serikat (1927--39), dan menjadi penasihat statistik untuk Biro Sensus AS (1939--45). Dari tahun 1946 hingga 1993 ia menjadi konsultan bisnis dan profesor statistik di sekolah pascasarjana administrasi bisnis Universitas New York . Ia juga diangkat sebagai profesor terkemuka di bidang manajemen di Universitas Columbia pada tahun 1986.

Konsep manajemen mutu modern pertama kali diperkenalkan oleh W. Edwards Deming. Ia adalah seorang ahli statistik dan insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada tahun 1940-an dan 1950-an. Deming sangat dipengaruhi oleh filosofi dan praktik manajemen di Jepang setelah Perang Dunia II. Ia dikenal sebagai "guru manajemen mutu" dan diakui sebagai salah satu tokoh utama dalam pengembangan manajemen mutu. Latar belakangnya adalah pada tahun 1950-an, industri Amerika Serikat mengalami persaingan yang ketat dengan Jepang. Produk-produk Jepang mulai memperoleh reputasi yang baik dalam hal kualitas, sementara produk Amerika Serikat terkenal dengan masalah kualitasnya. Deming percaya bahwa masalah kualitas bukan hanya terkait dengan pekerja, tetapi juga dengan manajemen. Ia mengembangkan pendekatan yang berfokus pada penggunaan statistik untuk mengelola kualitas dan memperbaiki proses produksi. Pendekatannya menekankan pentingnya manajemen berbasis fakta, partisipasi karyawan, perbaikan berkelanjutan, dan penekanan pada kepuasan pelanggan.

Banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak dari gerakan Total Quality Management. Deming mencatat kesuksesan dalam memimpin revolusi kualitas di Jepang, yaitu dengan memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan pengendalian proses statistic (Statistical proses control). Atas jasa yang besar bagi industri Jepang, maka setiap tahun diberikan penghargaan bernama Deming prize kepada setiap perusahaan yang berprestasi dalam hal kualitas. Deming prize sendiri terbagi dalam dua kategori, yaitu Hadiah Deming bagi Individual yang berjasa dalam pengendalian kualitas dan metode statisitika jepang serta Deming Application Prize yang diberikan kepada perusahaan yang melaksanakan dengan baik pengendalian kualitas perusahaannya dan pengendalian mutu statistiknya.

Deming menganjurkan penggunaan SPC (yang dikembangkan pertama kali oleh Shewhart) agar perusahaan dapat membedakan penyebab sistematik dan penyebab khusus dalam menangani kualitas. Ia berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri.Kontribusi utama yang membuatnya terkenal adalah Deming Cycle, Deming Fouteen Points, dan Seven Deadly Diseases.

Siklus Deming ini dikembangkan untuk menghubungkan antara produksi suatu produk dengan kebutuhan pelanggan, dan memfokuskan sumber daya semua departemen (riset, desain, produksi, pemasaran) dalam suatu usaha kerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Tahap-tahap dalam Siklus Deming terdiri dari:

  • Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya da-lam perencanaan produk (Plan).
  • Menghasilkan produk (do)
  • Memeriksa produk apakah telah dihasilkan sesuai dengan rencana (Check).
  • Memasarkan produk tersebut (act).
  • Menganalisis bagaimana produk tersebut diterima di pa-sar dalam hal kualitas, biaya, dan criteria lainnya (analyze).

Ada empat belas point Deming ini merupakan ringkasan dari keseluruhan pandangan W. Edwards Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis sebagaimana biasanya sehingga menjadi bisnis berkualitas tingkat dunia. Berikut ini adalah ringkasan dari keempat belas point Deming:

  • Ciptakan keajegan tujuan dalam menuju perbaikan produk dan jasa, dengan maksud untuk menjadi lebih dapat bersaing, tetap berada dalam bisnis, dan untuk menciptakan lapangan kerja.
  • Adopsilah Falsafah baru. Manajemen harus memahami adanya era ekonomi baru dan siap menghadapi tan-tangan, belajar bertanggung jawab, dan mengambil alih kepemimpinan guna menghadapi perubahan.
  • Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam memben-tuk mutu produk. Bentuklah mutu sejak dari awal.
  • Hentikan praktik menghargai kontrak berdasarkan tawar-an yang rendah.
  • Perbaiki secara konstan dan terus-menerus sistem produksi dan jasa, untuk menignkatkan kualitas dan produktivitas, yang pada gilirannya secara konstan menurukna biaya.
  • Lembagakan on the job training.
  • Lembagakan kepemimpinan. Tujuan dari kepemimpinan haruslah untuk membantu orang dan teknologi dapat bekerja dengan lebih baik.
  • Hapuslah rasa takut sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif.
  • Hilangkan dinding pemisah antar departemen sehingga orang dapat bekerja sebagai suatu team.
  • Hilangkan slogan, desakan, dan target bagi tenaga kerja. Hal-hal tersebut dapat menciptakan permusuhan.
  • Hilangkan kuota dan manajemen bersadarkan sasaran. Gantikan dengan kepemimpinan.
  • Hilangkan penghalang yang dapat merampok kebanggan karyawan atas keahliannya.
  • Giatkan program pendidikan dan self-improvement.
  • Buatlah transformasi pekerjaan setiap orang dan siapkan setiap orang untuk mengerjakannya.

Poin-poin di atas merupakan beberapa aspek penting dalam manajemen mutu modern. Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai perbaikan berkelanjutan, kepuasan pelanggan yang tinggi, dan keunggulan kompetitif melalui manajemen yang efektif dan berfokus pada kualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun