Desa Karya Baru, Kecamatan Tabunganen, Kalimantan Selatan (20/08/2022)Â - Antibiotik merupakan obat yang berbeda dari obat-obat pada biasanya. Antibiotik hanya bisa dibeli dengan resep dokter agar hasilnya optimal. Antibiotik adalah obat yang digunakan dalam mengatasi penyakit yang akibat infeksi bakteri. Jadi, tidak semua keluhan penyakit dapat diatasi dengan obat antibiotik. Sebagai obat yang sering dikonsumsi masyarakat, maka antibiotik kini telah beredar dimasyarakat umum. Hanya saja, masih ada beberapa perilaku masyarakat yang masih kurang tepat dalam penggunaan obat antibiotik. Sebaiknya, dalam mengkonsumsi antibiotik dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Antibiotik jika digunakan secara tepat, tentu akan menyembuhkan bagi konsumen. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan aturan tentu memberikan dampak bagi konsumen, yaitu obat bekerja menjadi tidak efektif, mengalami efek samping, bahkan mengakibatkan resistensi bakteri atau konsumen menjadi kebal terhadap antibiotik. Jika masalah resistensi penyebab antibiotik ini tidak segera ditanggulangi, para ahli memprediksi di tahun 2050, sekitar 10 juta penduduk berisiko mengalami kematian, dikarenakan resistensi antibiotik.
Disebutkan bahwa Resistensi obat antibiotik sudah mengambil 700.000 jiwa populasi dunia setiap tahun. Pernyataan diatas dipaparkan oleh Dra. R. Dettie Yuliati, Apt., M.Si yang berkedudukan sebagai Direktur Pelayanan Kefarmasian, Kementrian kesehatan RI. Beliau juga menyampaikan bahwa supaya bebas dari resistensi bakteri, maka tiap melalukan pembelian antibiotik, perlu mempertimbangkan slogan 5T, yang terdiri dari :
1. Tidak membeli antibiotik sendiri, harus dengan resep dokter.
2. Tidak mengkonsumsi antibiotik untuk penyakit selain infeksi bakteri.
3. Tidak menyimpan antibiotik untuk penyakit di lain hari.
4. Tidak memberikan sisa antibiotik kepada individu lain.
5. Tanyakan kepada apoteker mengenai informasi obat antibiotik.
Â
Penting bagi masyarakat mengetahui bagaimana aturan penggunaan antibiotik yang baik dan benar, sehingga mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan obat antibiotik. Salah satu langkah yang dapat digunakan ialah dengan melakukan pengabdian masyarakat mengenai aturan penggunaaan antibiotik yang baik dan benar. Maka untuk membantu mewujudkannya, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelaksanaan sosialisasi. Sosialisasi dilaksanakan menggunakan penyampaian ceramah dan diskusi tanya jawab kepada para Ibu Wali Murid KB "Mutiara Ibu" di Desa Karya Baru, Kecamatan Tabunganen pada 20 Agustus 2022 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian doorprize bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan yang dipaparkan. Peserta yang berhadir sebanyak 29 orang.
Setelah diberi pemaparan, peserta menjadi lebih dapat memahami mengenai materi yang disampaikan. Dapat terlihat di saat sesi diskusi, peserta sangat antusias untuk bertanya serta menjawab pertanyaan yang diberikan. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya berupa sosialisasi saja, namun, juga disertai dengan pembagian leaflet. Leaflet yang dibagikan berisikan informasi mengenai aturan penggunaan antibiotik yang baik dan benar. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan guna membantu upaya pemerintah mewujudkan penurunan resistensi bakteri akibat antibiotik.
