Mohon tunggu...
AMELIA DINI
AMELIA DINI Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Nama saya Amelia Dini Wulandari, mahasiswa jurusan Teknik Mesin di Universitas Negeri Malang. Selama masa studi, saya aktif mengembangkan keterampilan teknis dan praktis di bidang teknik, salah satunya melalui pengalaman magang di PT KAI Indonesia, di mana saya memperoleh pemahaman langsung mengenai sistem kerja industri transportasi kereta api. Selain itu, saya juga mengikuti program Student Service Learning di Malaysia, yang memperluas wawasan saya dalam kolaborasi internasional, kerja tim lintas budaya, serta penerapan ilmu teknik dalam konteks pengabdian masyarakat. Dengan kombinasi pengalaman akademik, magang industri, dan kegiatan internasional tersebut, saya berkomitmen untuk terus berkembang menjadi pribadi yang profesional, adaptif, dan mampu memberikan kontribusi nyata di bidang teknik mesin maupun bidang terkait lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Panggung Akademik Hingga Persahabatan Lintas Negara, Mahasiswa Universitas Negeri Malang Membuktikan Diri Dalam Program SSL 2025 di Malaysia

18 Agustus 2025   13:42 Diperbarui: 18 Agustus 2025   13:42 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama mahasiswa UM dan UPM (sumber: dokumentasi pribadi)

Selangor, Malaysia -- 18 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berkesempatan mengikuti Program Students Service Learning (SSL) 2025 yang berlangsung pada 3--9 Agustus 2025 di Universitas Putra Malaysia (UPM), Selangor. Program internasional ini menjadi ajang pembelajaran sekaligus wadah kolaborasi mahasiswa Indonesia dan Malaysia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, serta memperkuat persahabatan lintas budaya.

Selama sepekan, para mahasiswa tidak hanya terlibat dalam sesi akademik dan workshop, tetapi juga dalam berbagai kegiatan budaya, diskusi tematik, dan pengabdian masyarakat. Topik yang diangkat sangat relevan dengan kondisi global saat ini, di antaranya perkembangan fashion, emansipasi wanita, perbedaan budaya Indonesia--Malaysia, serta fenomena culture shock yang kerap dialami mahasiswa ketika beradaptasi di negara lain.

Diskusi tentang fashion menjadi sorotan menarik, karena tren busana di kedua negara sama-sama dipengaruhi oleh tradisi, agama, dan perkembangan teknologi tekstil. Para mahasiswa membandingkan bagaimana inovasi teknologi, seperti material ramah lingkungan dan digitalisasi industri kreatif, ikut mendorong lahirnya produk fashion yang berdaya saing global.

Diskusi tentang pemanfaatan limbah fashion (sumber: dokumentasi pribadi)
Diskusi tentang pemanfaatan limbah fashion (sumber: dokumentasi pribadi)

Selain itu, tema emansipasi wanita memantik diskusi kritis. Mahasiswa Indonesia dan Malaysia saling berbagi perspektif mengenai peran perempuan di era modern, baik di bidang pendidikan, teknologi, maupun kepemimpinan. Diskusi ini memperlihatkan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar isu lokal, melainkan juga bagian dari gerakan global yang menuntut keterlibatan aktif generasi muda.

Tidak kalah menarik, sesi tentang perbedaan budaya Indonesia dan Malaysia mengungkap beragam sisi unik dari masing-masing bangsa, mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga norma sosial. Para peserta juga berbagi pengalaman menghadapi culture shock di Malaysia, yang justru menjadi pembelajaran berharga untuk menumbuhkan rasa toleransi, saling menghargai, dan kemampuan beradaptasi dalam kehidupan internasional.

Mengunjungi Masjid Putra Jaya sebagai Ikon Arsitektur di Malaysia (sumber: dokumentasi pribadi)
Mengunjungi Masjid Putra Jaya sebagai Ikon Arsitektur di Malaysia (sumber: dokumentasi pribadi)

Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai ajang pembelajaran akademik, tetapi juga sebagai jembatan persahabatan antara generasi muda ASEAN. Mahasiswa UM pun memperoleh pengalaman yang membuka wawasan baru, memperkuat kemampuan komunikasi lintas budaya, sekaligus meningkatkan rasa percaya diri untuk bersaing di tingkat global.

Dengan semangat kolaborasi, Students Service Learning 2025 diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Lebih dari itu, program ini mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang mampu menggabungkan pengetahuan teknologi, kepekaan sosial, dan nilai-nilai budaya dalam menghadapi tantangan masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun