Sound horeg sudah menjadi 'warna' di berbagai acara hajatan, konvoi, hingga pesta musik di banyak wilayah. Bayangkan sebuah truk dilengkapi sound system raksasa yang menggelegar hingga radius ratusan meter, getarannya terasa di dada, dentuman bass mengguncang jendela, dan suara musik menenggelamkan pembicaraan warga sekitar. Bagi banyak orang, inilah puncak hiburan rakyat.
Bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium udara dengan membawa energi. Suara yang dihasilkan sound horeg mempunyai amplitudo dan intensitas sangat besar sehingga energi yang dibawa menjangkau area luas.
Fenomena sound horeg ini memiliki kaitan dengan fisika, yaitu:
Kecepatan Gelombang Bunyi:
v=fÂ
v = kecepatan bunyi (m/s)Â
f = frekuensi (Hz)
= panjang gelombang (m)
Â
Resonansi Suara:Â
L=n/4 .
L = panjang kolom udara
n = bilangan ganjil (1, 3, 5)
= panjang gelombang Â
Intensitas Suara :Â
I = P/A
I = intensitas suara
P = daya sumber bunyiÂ
A = luas permukaan tempat bunyi menyebar
Tingkat kebisingan (dalam desibel) :
L = 10log10 (l/l0)
L = tingkat kebisingan dalam desibelÂ
l0 = intensitas pendengaran manusia
Efek Doppler :
f=f . vvs / v vp
f = frekuensi yang didengar
f = frekuensi sumber
v = kecepatan bunyi di udara
vp = kecepatan pengamat
vs = kecepatan sumber bunyi; tanda plus/minus tergantung arah gerak keduanya
Â
Ketika suara sangat keras, energi getaran udara sangat besar. Jika frekuensi suara mendekati frekuensi alami benda di sekitarnya, terjadi resonansi yang menyebabkan kaca, dinding, bahkan organ tubuh ikut bergetar. Â Apabila terdapat kesamaan dalam frekuensi maka akan terjadi retakkan pada benda tersebut, contohnya adalah kaca pecah dan tembok retak.Â
Namun, di balik euforia dan dentuman musik yang membakar semangat, ada efek lain yang dirasakan. Mendengarkan sound horeg dalam rentang waktu yang lama akan memberikan dampak negatif. Diantaranya adalah:Â
- Paparan suara di atas 85 dB dalam waktu lama dapat merusak sel rambut halus di koklea. Sound horeg seringkali mencapai 120--135 dB. Hal ini dapat menyebabkan ketulian permanen dan tinnitus hanya dalam 15 menit paparan saja.
- Bass ekstrim (infrasonik <20 Hz) bisa mengacaukan ritme jantung, paru-paru, hingga otak.
- Paparan bising ekstrem memicu peningkatan hormon stres (kortisol, adrenalin) yang berakibat pada hipertensi, gangguan tidur, dan risiko penyakit
- Suara keras membuat sulit berkonsentrasi, menurunkan produktivitas, hingga menyebabkan gangguan tidur dan sakit kepala, terutama pada anak-anak dan lansia
Bagi anda pecinta sound horeg, sayangilah kesehatan tubuh anda dengan mengikuti beberapa rekomendasi saat menyaksikan sound horeg sebagai berikut:
- Gunakan pelindung telinga (ear plug atau headphone peredam bising) saat berada di lingkungan sound.
- Jaga jarak dengan sound, semakin jauh dari sumber suara, semakin rendah intensitas suara yang diterima.
- Hindari terlalu lama terpapar suara keras, berikan waktu istirahat bagi telinga setelah acara.
- Memberikan edukasi kesadaran terhadap masyarakat akan bahaya kebisingan dan penegakan regulasi batas kebisingan penting demi melindungi kesehatan.
- Manfaatkan kombinasi bahan insulasi dan absorbsi seperti karpet tebal, panel akustik, plafon gantung berlapis peredam, serta tambal celah di pintu/jendela.
Sound horeg tak hanya sekadar hiburan, secara fisika energi gelombangnya dapat merusak benda sekitar, pendengaran, Â dan bahkan mengganggu kesehatan fisik hingga mental. Langkah pencegahan dan edukasi adalah kunci untuk hidup lebih sehat di tengah lingkungan yang semakin bising.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI