Mohon tunggu...
Muhammad Hartanto Amarsa
Muhammad Hartanto Amarsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Merangkak atau memilih layu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030072)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Feminisme tentang Hak Pendidikan

6 April 2021   15:02 Diperbarui: 7 April 2021   14:34 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : beautynesia.id

Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, gerakan politik, dan ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender di lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. 

Feminisme menganggap dan ingin mengubah posisi bahwa masyarakat kebanyakan memprioritaskan sudut pandang laki-laki, dan bahwa perempuan diperlakukan secara tidak adil di dalam masyarakat tersebut.

 Upaya untuk mengubahnya termasuk dalam memerangi stereotip gender serta berusaha membangun peluang pendidikan dan profesional yang setara dengan laki-laki.

Di indonesia khususnya di daerah daerah desa masih menggunakan pemikiran bahwa laki-laki harus bertanggung jawab lebih besar terhadap keluarganya, maka dari itu laki-laki lebih di prioritaskan pendidikanya agar besok bisa mendapatkan pekerjaan untu menghidupi keluarganya. 

Sementara perempuan dipinggirkan dan dipandang sebelah mata, dimata orang daerah perempuan hanya bertugas untuk membantu laki-laki dalam mengurus rumah, anak, dan keluarganya. Dan tidak memiliki hak untuk berada lebih tinggi dari strata laki-laki. 

Oleh karena itu tidak sedikit perempuan yang tinggal di daerah hanya menempuh pendidikan SD lalu setelah lulus hanya disuruh untuk membantu pekerjaan rumah orang tuanya. Tujuanya agar ketika ada laki-laki yang melamarnya dan menikahinya, perempuan itu siap untuk hidup mandiri dan mengurus rumah tangganya. 

Masyarakat daerah perlu diberi pengarahan dan pengertian feminisme dibidang pendidikan, dimana pendidikan bukan hanya untuk menuntut pekerjaan yang akan diraih besok, tetapi juga untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Pendidikan sangat dibutuhkan untuk segala gender. Perempuan juga memiliki hak yang sama persis tentang pendidikan seperti laki-laki.

Di masyarakat kota sudah menerapkan feminisme bahwa pendidikan diperlukan untuk semua gender entah itu laki-laki atau perempuan. Mereka memiliki hak yang sama untuk menempuh pendidikan setinggi tingginya. Banyak juga akan dijumpai perempuan di kota-kota besar memiliki pekerjaan dan bisa menghidupi secara mandiri dirinya dari keringat yang ia lakukan sendiri.

Selain itu, pemerintah indonesia juga tidak pernah membanding bandingkan laki-laki dan perempuan tentang pendidikan. Menurut pemerintah laki-laki dan perempuan diberi fasilitas dan pelayanan yang sama agar menciptakan rakyat yang memiliki kecerdasan dan sumber daya manusia yang tinggi. 

Kartini juga salah satu tokoh pejuang yang telah menjujung dan memperjuangkan hak perempuan untuk memiliki hak yang sama khususnya dalam pendidikan, kata kata kartini yang sampai saat ini bisa merubah sebagian orang yang masih menganggap bahwa perempuan tidak perlu pendidikan, yaitu "jika anda mendidik seorang laki-laki berati anda mendidik seorang person, tapi jika anda mendidik seorang permpuan berati anda mendidik seluruh anggota keluarganya".

Hal itu memang tidak bisa dipungkiri lagi karena saat dalam keluarga biasanya perempuan lebih bisa dalam mengelola dan mendidik keluargnya agar menjadi seperti yang mereka ajarkan dan inginkan.

Pendidikan dan perempuan memang hal yang sangat berbeda tetapi tetap tidak bisa dipisahkan. Jika suatu pendidikan tidak mengikut sertakan seorang perempuan makan tidak bisa disebut sebuah esensi pendidikan, karena sejatinya pendidikan adalah bagaimana suatu sistem menciptakan keadilan yang humanis bagi semua makhluk. 

Karena dengan mengikut sertakan perempuan kedalam pendidikan, itu sama saja artinya dengan mengurangi dan menghapus kebodohan dari setiap individu untuk para dominasi kekuasaan pada segelintir makhluk.

Hal yang sangat berat saat ini dalam dunia pendidikan adalah hal yang sudah diakui dan dimaklumi oleh sebagian besar orang tentang pendidikan perempuan. dimana realitanya kehidupan sekarang sudah banyak dijumpai bahwa perempuan dipandang sebelah mata dan itu akan menjadi pandangan yang sangat umum.

Sekarang ini dunia pendidikan tidak menerapkan secara benar dan tepat terhadap pendidikan bagi para perempuan. Sangat banyak orang yang beranggapan bahwa perempuan yang berpendidikan hanyalah untuk formalitas, bahkan lebih parahnya tidak diberi pendidikan sama sekali, agar selalu tunduk pada sintem dan selalu terkurung dalam penindasan.

Seharusnya semua elemen harus memiliki acuan yang digunakan dalam menyikapi pendidikan bagi perempuan, tentang bagaimana seharusnya intitusi pendidikan dan lingkunganya memberikan hak kepada perempuan untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dan sepenuhnya tanpa adanya kesenjangan dan penipuan sosial.

Untuk saat ini perempuan jangan lagi dan jangan sampai ketinggalan dalam perihal pemikiran, pendidikan, dan pengetahuan. Karena pendidikan untuk perempuan akan mempengaruhi semua aspek dan bidang apapun. 

Bahkan jika seorang perempuan menjadi ibu rumah tangga juga diperlukan pendidikan untuk pembekalan tersebut. Pendidikan bukan semata untuk menaikan derajat dan menaikan strata seseorang, melainkan dapat dinikmati oleh seluruh perempuan secara merata, itulah arti dari kesetaraan itu sendiri.

Pentingnya pendidikan bagi perempuan. Perempuan memiliki peranan penting dan sangat besar dalam hal pendidikan. Bahkan pendidikan pertama yang akan diberikan oleh anak adalah dari seorang ibu, ibu juga memiliki peran andil yang sangat besar untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi diri dari seorang anak. 

Tetapi bukan berati tugas mendidik sepenuhnya adalah tugas dari seorang ibu semata, ayah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Ayah juga berpengaruh besar terhadap proses pendidikan seorang anak, namun tidak seontentik ibu. Karena ibu memiliki keterikatan batin yang kuat dengan anak. 

Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika perempuan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan akan berpengaruh dalam pola pikir dalam berkeluarga, cara mendidika anak dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan di keluarga.

Maka dari itu ayo buka pikiran kalian terhadap pendidikan bagi seorang perempuan, karena semua orang mempunyai hak yang sama dalam hal pendidikan. Semua patut mendapatkan pendidikan yang layak serta terjamin mutunya agar menciptakan orang yang bersumber daya manusia tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun