Sudah menjadi informasi umum bahwa anak-anak dan remaja zaman sekarang atau generasi Z lebih menyukai musik internasional dari berbagai negara, seperti Amerika, Korea, Jepang, dan lain-lain. Para anak-anak dan remaja generasi Z justru memiliki minat yang kurang terhadap musik lokal. Mengapa generasi Z lebih tertarik musik internasional daripada musik lokal? Apa dampak dari pengaruh musik internasional terhadap musik lokal? Bagaimana cara mengatasi masalah ini agar musik lokal tidak terus pudar dalam budaya Indonesia?
Budaya lokal memiliki berbagai macam bidang di Indonesia. Bidang yang akan dibahas dalam artikel ini adalah bidang musik. Akhir-akhir ini, musik lokal kurang diminati oleh generasi Z, salah satu faktor yang mempengaruhi pudarnya ketertarikan terhadap musik lokal adalah globalisasi. Globalisasi  yang dimaksud dalam hal ini adalah globalisasi dalam bidang budaya populer. Dalam kasus ini, budaya populer tersebut adalah musik internasional. Generasi Z lebih tertarik kepada musik internasional karena merupakan suatu tren atau budaya populer yang mendunia. Mereka berpikir bahwa jika mereka tidak mengikuti musik yang sedang populer dan didengarkan oleh orang-orang di berbagai negara, mereka akan dianggap tidak keren dan takut diasingkan. Sama halnya seperti baju yang sedang populer. Orang-orang akan rela menghabiskan uang mereka demi mendapatkan baju yang sesuai dengan  fashion (mode) zaman sekarang sehingga dapat dianggap keren dan kekinian.Â
Seperti yang kita ketahui, genre musik Pop merupakan genre yang paling digemari oleh generasi Z di Indonesia. Namun, peminat Indonesian Pop dari generasi Z tidak sebanyak peminat international Pop, seperti Korean Pop (K-Pop) dan Western Pop. Anak muda zaman sekarang memiliki berbagai macam alasan mengapa mereka lebih memilih musik internasional daripada musik lokal. Saya, sebagai seorang anak muda yang menulis artikel ini, telah mendengarkan dan membandingkan kedua jenis lagu bergenre Pop ini dan menemukan beberapa alasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa generasi muda zaman sekarang lebih menyukai lagu internasional dibandingkan lagu lokal yang dimana keduanya memiliki genre yang sama, yaitu Pop. Alasan yang pertama adalah nada musik yang enak didengar sehingga generasi muda zaman sekarang mudah mengingatnya di dalam kepala. Alasan yang kedua adalah musik internasional lebih mudah mengikuti perkembangan zaman atau bisa disebut lebih adaptif. Alasan yang terakhir adalah anak muda sekarang bisa mempelajari bahasa asing sekaligus mendengarkan musik genre kesukaannya. Oleh sebab itulah, generasi Z lebih menyukai musik internasional dibandingkan musik lokal.
Akan tetapi, keadaan ini dapat menimbulkan dampak yang merugikan budaya lokal Indonesia dan generasi Z harus lebih waspada terhadap musik lokalnya. Salah satu dampaknya adalah musik lokal semakin dilupakan oleh generasi Z. Banyak sekali musik lokal yang sudah terlupakan dan tidak pernah terdengar lagi. Artis-artis Indonesia lebih diminati generasi Millennial. Hal tersebut disebabkan oleh kebanyakan generasi Z yang sudah tidak tertarik dengan musik Indonesia dan mulai melupakannya secara perlahan. Hanya sedikit dari generasi Z yang lebih menyukai musik Indonesia daripada musik internasional sehingga tidak banyak yang antusias dengan lagu-lagu Indonesia sekarang.Â
Untuk memperbaiki dampak yang tertera di atas, ada solusi yang bisa saya sarankan untuk generasi Z ke depannya. Solusinya adalah mengenalkan beberapa lagu Indonesia yang sesuai dengan genre musik yang mereka sukai dan mirip dengan musik barat yang mereka minati itu. Meskipun masih ada yang mendengarkan musik barat, generasi Z harus tetap mendukung karya musik tanah kelahiran mereka. Generasi Z juga harus menyadari bahwa peminat musik lokal di generasi mereka sudah mulai sedikit dan beberapa musik lokal sudah mulai punah. Maka dari itu, generasi Z harus tetap mencintai musik lokal dan menghargainya dengan setulus hati. Generasi Z tidak seharusnya melupakannya dan lebih memilih mencintai musik barat.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI