Mohon tunggu...
Amara Danella
Amara Danella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Pembelajaran Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Kajian Kultural Komunikasi Mampu Menjamin Keselarasan Interaksi Antar Budaya?

17 Februari 2021   13:07 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:51 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa budaya merupakan sebuah konsep luas dalam setiap pemaknaannya. Budaya memiliki berbagai aspek yang dapat dijabarkan, seperti keberagaman RAS hingga kebiasaan pribadi dalam kehidupan bermasyarakat. Keberagamaan tersebut akan membentuk pola perbedaan dalam kehidupan masyarakatnya. Namun, perbedaan budaya ini sering menimbulkan kekacauan akibat pemahaman sepihak oleh beberapa pihak. Banyak pihak yang mengklaim bahwa budaya mereka merupakan budaya elite hingga menjatuhkan budaya lainnya. Fenomena ini ramai terjadi terutama di berbagai belahan suku di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi masyarakat tentang keberagaman kultur bangsa masih tergolong minim. 

Maka melalui unsur keberagaman ini, kita sebagai warga negara yang memiliki konsep budaya tersebut harus memiliki pemahaman yang tepat terhadap keberagaman budaya. Dalam Kajian Kultural Komunikasi, kita diajarkan untuk menerima kenyataan bahwa budaya memang memiliki perbedaan konsep antar kehidupan masyarakatnya. Sehingga, melalui kenyataan itu kita dapat menerima adanya perbedaan dalam budaya kita dengan budaya kelompok lain. Secara tidak langsung, kita telah membangun nilai toleransi dalam diri kita terhadap budaya lain. Selain itu, Kajian Kultural Budaya juga mengajarkan kita tentang bagaimana hubungan dalam kebudayaan dapat memengaruhi praktik sosial masyarakatnya. Kajian Kultural Komunikasi juga mampu memecahkan solusi untuk mendamaikan berbagai pengetahuan secara obyektif hingga subyektif. Sehingga, setelah masyarakat paham bagaimana budaya dapat terbentuk dan terurai menjadi berbagai konsep, perpecahan di berbagai suku di Indonesia mampu diminimalisir. 

Melalui pembelajaran tersebut kita dapat membentuk pola pikir unruk lebih kritis lagi terhadap perbedaan budaya. Pola pikir yang cenderung lebih kompleks akan membentuk pribadi yang cukup cerdas dalam melihat pola perbedaan budaya secara nyata. Setelah pola pikir itu mampu terbentuk, kehidupan berinteraksi antar masyarakatnya akan terjamin keselarasan. Lalu, akan terbukti manfaat penting bagi kita dalam mempelajari Kajian Kultural Komunikasi untuk berinteraksi dalam kehidupan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga, aktivitas berinteraksi akan berjalan secara komunikatif tanpa adanya perpecahbelahaan. 

Daftar Pustaka :

Astuti, S.T. “Cultural Studies” dalam Studi KOMUNIKASI: Suatu Pengantar. Diakses pada 17 Februari 2021, melalui  https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/download/825/458.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun