Selanjutnya dengan modal yang secukupnya, lahan tersebut diolah dengan menggunakan alat berat untuk ditata membentuk petak-petak secara rapi dan teratur.
Setelah itu, semua warga komunitas biara bersama dengan warga setempat yang disewa untuk menyisihkan secara bersama batu karang yang bertumpuk-tumpuk hingga membentuk pematang dan pagar keliling.
Setelah itu, pekerjaan selanjutnya adalah persiapan benih serta pupuk yang stabil sebagai penunjang kesuburan tanaman.
Sebagaimana yang diceritakan oleh salah satu warga komunitas biara, bahwa pengolahan lahan tersebut merupakan pekerjaan yang sangat telaten dan ekstra berat.Â
Selain itu juga, dalam pemilihan benih pun, mereka memilih pepaya karena tanaman tersebut sifatnya sangat fleksibel dengan iklim dan kondisi lahan setempat.
Dengan demikian, mereka pun lebih memilih bibit pepaya berjenis California atau yang lazim disebut dengan pepaya unggul, karena selain mudah untuk dibudidayakan juga sangat menggiurkan juga secara ekonomis.
Sedangkan untuk meningkatkan kesuburan tanah serta mempercepat pertumbuhannya, mereka lebih memilih untuk menggunakan kompos organik yakni dari kotoran ternak seperti ayam, babi dan sapi.
Pemberian pupuk yang stabil dan teratur menjadi kunci utama dari pertumbuhan pepaya yang stabil hingga menghasilkan buah yang lebat dan unggul.Â
Sehingga dalam usia minimal 9 bulan hingga setahun, semua tanaman sudah dapat mendulang hasil.
Selain untuk dikonsumsi rumah tangga komunitas atau dibagikan kepada warga sekitar juga sebagian besar lainnya untuk dijual dengan menjalin kerjasama yang baik dengan para penjual sayur dan buah di pasar.