Mohon tunggu...
Amanda Wahyu aristi
Amanda Wahyu aristi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya seseorang yang sangat teguh pendirian, dan cepat beradaptasi, seorang gadis yang bersemangat mencari dan mengenal hal-hal baru, saya suka bertemu banyak orang dan berbagi tentang pengalaman saya. Banyak orang yang mengatakan pada saya bahwa saya selalu memiliki cara untuk mendapatkan peluang dan keluar dari zona nyaman saya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyebaran Hoax Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia

1 Juli 2022   18:15 Diperbarui: 1 Juli 2022   18:20 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan teknologi sangat berperan pada penyebaran informasi. Tidak terkecuali pula informasi yang bersifat palsu atau hoax. Fenomena hoax sendiri di Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru di Indonesia. 

Mengambil padanan kata dari Kamus Besar Bahasa Indonesia , hoax berarti berita bohong. Fenomena hoax, terutama yang merebak di media sosial, pertama kali santer saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 kemudian disusul pada pemilihan presiden di tahun 2014 . Berdasarkan data Mafindo , selama enam bulan pertama di tahun 2020 pasca terkonfirmasinya COVID-19 di Indonesia berjumlah 926. Adapun sebanyak 56% atau yang paling dominan meliputi kebijakan dan human infection .

Pada umumnya, penelitian mengenai hoax cukup terbilang banyak. Namun, penelitian mengenai penyebaran hoax cukup menarik untuk dikaji. Hal tersebut dikarenakan dalam kurun waktu 1 tahun sejak pandemi COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia, penelitian mengenai penyebaran hoax berikut dampaknya kian marak. 

Beberapa penelitian mengenai penyebaran hoax selama pandemi COVID-19 diantaranya Sutrisna . Penelitian ini terdiri dari 5 bagian, dimulai dari pendahuluan. 

Bagian kedua membahas mengenai tinjauan pustaka yang mencakup hoax dan statistik penyebaran hoax selama pandemi COVID-19 di Indonesia. 

Bagian ketiga membahas mengenai metode penelitian yang meliputi penyusunan pertanyaan penelitian, strategi penelusuran, istilah penelusuran, sumber literatur, kriteria inklusi dan eksklusi, serta penilaian kualitas hasil penelusuran. 

Selanjutnya pada bagian keempat dipaparkan mengenai hasil dan pembahasan yang mencakup jawaban atas pertanyaan penelitian, triangulasi data, implikasi, serta limitasi dalam penelitian. Bagian terakhir yakni kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan.

Selanjutnya, mengacu pada penjabaran di atas, perlu adanya kajian mengenai tren penelitian penyebaran hoax, khususnya selama pandemi COVID-19.  

Hoax erat kaitannya dengan tipu-menipu, kepalsuan, dan suatu informasi yang tidak jelas. Seiring tersebarluasnya virus COVID-19, penyebaran hoax pun turut mengalami peningkatan yang signifikan. Setidaknya pada enam bulan pertama di tahun 2020 pasca terkonfirmasinya COVID-19 di Indonesia, tercatat penyebaran hoax seputar COVID-19 sebanyak 926 .

Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 2, Desember 2021 ISSN 2477-0361 bermedia masyarakat muslim Jawa Barat dan adakah kaitannya dengan tersebarnya hoax selama pandemi COVID-19. Deskripsi tersebut merujuk pada identifikasi sumber media dan pilihan media yang digunakan masyarakat muslim Jawa Barat untuk mengakses informasi. 

Yulianti, Hamdan, dan Sari memaparkan bahwa masyarakat muslim Jawa Barat cenderung mengakses media sosial untuk mengecek informasi seputar COVID-19 termasuk saran media, obat, dan tips kesehatan, serta jarang mengakses informasi yang bersifat negatif. Dengan demikian, persentase terkendalinya persebaran hoax pada masyarakat muslim Jawa Barat cukup tinggi sebab masyarakat tersebut kerap mengecek dan memverifikasi informasi tentang COVID-19 yang didapatkan. Kesadaran mengenai penyebaran hoax melalui media di masa pandemi COVID-19 di Indonesia harus mendapat perhatian khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun