Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan I-2025 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global

 

Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga, KSSK Memperkuat Koordinasi dan Kebijakan di Tengah Meningkatnya Ketidakpastian Global

Jakarta, 24 April 2025 — Stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga hingga triwulan I-2025, meskipun dihantam oleh ketidakpastian global akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan pentingnya peningkatan kewaspadaan dan koordinasi lintas lembaga untuk menjaga daya tahan perekonomian nasional.

Ekonomi global menghadapi tantangan berat akibat meningkatnya tensi dagang, disrupsi rantai pasok, serta aliran modal asing yang berbalik ke negara maju. IMF bahkan memangkas proyeksi pertumbuhan global menjadi 2,8% pada 2025. Meski demikian, Indonesia masih mampu menjaga momentum pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 5%.

Dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif, ditopang konsumsi rumah tangga yang kuat, proyek strategis nasional, dan investasi swasta. Sektor ekspor pun menunjukkan tren positif, terutama dari komoditas unggulan seperti CPO dan besi baja.

Nilai tukar Rupiah relatif stabil meski sempat tertekan saat libur Idulfitri. Intervensi Bank Indonesia di pasar luar negeri berhasil menstabilkan pergerakan rupiah yang tetap berada pada level fundamental. Inflasi IHK juga terkendali pada 1,03% yoy per Maret 2025, jauh di dalam target 2,5±1%.

Di sektor fiskal, APBN triwulan I-2025 menunjukkan kinerja yang sehat: defisit anggaran terjaga di 0,43% PDB, penerimaan pajak tumbuh kuat berkat reformasi perpajakan, dan belanja negara fokus pada perlindungan sosial serta subsidi energi.

Pemerintah juga menggulirkan berbagai insentif: dari PPN DTP rumah, kendaraan listrik, tiket pesawat, hingga diskon tol dan subsidi sektor padat karya. Upaya perlindungan daya beli masyarakat dilakukan lewat bantuan sosial, subsidi energi, dan program-program strategis lainnya.

Ke depan, Indonesia berpeluang mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan jika mampu menjaga sinergi fiskal-moneter dan mewaspadai dinamika global yang terus berubah.