Mohon tunggu...
Amanda Rhea
Amanda Rhea Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi menulis, membaca, mendengarkan musik MBTI: ENFP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PPKMB FISIP UPN "VETERAN" Jakarta 2025: Wadah Edukasi Keberagaman Budaya di Kampus

18 Agustus 2025   21:34 Diperbarui: 18 Agustus 2025   21:34 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat mengikuti kegiatan PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta 2025.

Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan salah satu kegiatan penting yang diselenggarakan setiap awal tahun ajaran di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). PKKMB bukan hanya berfungsi sebagai sarana pengenalan sistem akademik, organisasi, dan fasilitas kampus, tetapi juga sebagai wadah bagi mahasiswa baru untuk berinteraksi, membangun jejaring sosial, dan mengenal keberagaman budaya dari teman-teman seangkatan.
PKKMB FISIP UPNVJ tahun 2025 menjadi salah satu momen berharga yang menunjukkan secara nyata bagaimana keberagaman mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat hadir dan menyatu dalam satu ruang bersama. Interaksi yang terjalin selama kegiatan tersebut memberikan pengalaman unik sekaligus menjadi representasi nyata dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Recap Singkat PKKMB FISIP UPNVJ 2025

PKKMB FISIP 2025 berlangsung dengan suasana penuh semangat dan antusiasme dari mahasiswa baru. Kegiatan ini diisi dengan rangkaian acara, mulai dari pengenalan visi dan misi fakultas, penjelasan tata cara akademik, perkenalan organisasi mahasiswa, hingga sesi diskusi kelompok.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika mahasiswa baru diperkenalkan dengan kegiatan interaktif yang menekankan kerja sama tim. Melalui sesi tersebut, setiap mahasiswa mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan teman dari latar belakang budaya berbeda. Di sinilah keunikan muncul, karena perbedaan bahasa daerah, makanan khas, hingga cerita unik dari daerah masing-masing saling melengkapi dan memperkaya suasana.

Keberagaman Budaya Mahasiswa FISIP UPNVJ

1. Yogyakarta
Salah satu teman berasal dari Yogyakarta. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa. Makanan khas yang menjadi favorit adalah geblek, yang biasanya disajikan bersama dengan tempe benguk. Geblek memiliki rasa gurih yang khas karena berbahan dasar singkong dan menjadi camilan populer di Yogyakarta. Kehidupan masyarakat Yogyakarta juga erat dengan tradisi budaya yang sarat nilai filosofis. Keberadaan bahasa Jawa halus dan unggah-ungguh (tata krama) menjadi identitas yang menunjukkan penghargaan kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan atmosfer Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya dan kota pelajar.


2. Bogor, Jawa Barat
Dari Bogor, hadir cerita tentang kota yang dikenal dengan julukan Kota Hujan. Bahasa sehari-hari yang digunakan mayoritas adalah bahasa Sunda. Makanan khas yang populer antara lain lapis talas dan soto mie Bogor. Keunikan dari Bogor adalah fenomena hujan lokal yang bisa berbeda drastis antarwilayah dalam waktu yang berdekatan, sehingga jas hujan sering dianggap sebagai “identitas khas” warga Bogor. Selain itu, tradisi Seren Taun menjadi salah satu upacara adat penting masyarakat Sunda yang melambangkan rasa syukur atas hasil panen padi. Tradisi ini tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga berfungsi memperkuat solidaritas masyarakat.


3. Jawa Tengah
Dari Jawa Tengah, budaya yang dihadirkan pun kaya akan warisan tradisi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa, sementara makanan khasnya antara lain gudeg, nasi liwet, soto kudus, dan lumpia Semarang. Salah satu cerita menarik dari Jawa Tengah adalah legenda Roro Jonggrang yang berasal dari daerah Prambanan. Legenda ini tidak hanya menjadi kisah populer, tetapi juga merefleksikan nilai moral tentang kecerdikan, kesetiaan, dan konsekuensi dari sebuah janji. Keberadaan cerita rakyat semacam ini memperkaya identitas budaya Jawa Tengah dan menjadi bahan refleksi moral bagi generasi muda.


4. Madura
Dari Madura, bahasa yang digunakan adalah bahasa Madura. Makanan khas yang terkenal antara lain sate Madura dengan bumbu kacang khas dan bebek sinjay yang kaya rempah. Madura juga memiliki cerita unik berupa tradisi Karapan Sapi, yaitu perlombaan sapi yang dipacu dalam arena khusus. Tradisi ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antarwarga dan menunjukkan identitas kultural masyarakat Madura. Nilai kompetisi, kerja keras, dan kebersamaan tercermin jelas dalam tradisi tersebut.


5. Nusa Tenggara Timur (NTT)
Dari NTT, bahasa daerah yang digunakan sangat beragam, salah satunya adalah bahasa Dawan. Makanan khas yang terkenal adalah sei sapi, yaitu daging sapi asap dengan cita rasa khas yang menggugah selera. Cerita unik dari NTT adalah tradisi Pasola, sebuah permainan perang-perangan menggunakan kuda dan tombak kayu yang dilaksanakan sebagai bagian dari ritual adat. Tradisi ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan mengandung makna spiritual dan sosial yang mendalam, terutama sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur.



Keberagaman budaya yang hadir di FISIP UPNVJ menjadi cerminan nyata dari kekayaan bangsa Indonesia. Mahasiswa tidak hanya belajar teori di ruang kuliah, tetapi juga memperoleh pembelajaran langsung melalui interaksi sehari-hari dengan teman yang berbeda latar belakang budaya.
Setiap perbedaan bahasa daerah, makanan khas, maupun tradisi unik menjadi pintu masuk untuk saling mengenal lebih dalam. Hal ini memperkaya suasana kampus karena mahasiswa dapat bertukar pengalaman, meluaskan wawasan, sekaligus menumbuhkan sikap toleransi. Keberagaman di kampus tidak lagi dipandang sebagai sekadar perbedaan, melainkan sebagai kekuatan yang menyatukan dan memotivasi mahasiswa untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama.

Keberagaman budaya yang ada di lingkungan kampus bukan hanya sesuatu yang harus diterima, tetapi juga dijaga dan dirawat. Kampus sebagai miniatur Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan solidaritas kepada mahasiswa.
Dalam konteks FISIP UPNVJ, keberagaman ini menjadi modal sosial penting untuk memperkuat persatuan dan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara sosial dan emosional. Dengan menjaga keberagaman, mahasiswa dapat belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan jembatan untuk membangun kerja sama yang harmonis.
Keberagaman adalah aset, dan jika dikelola dengan baik, ia akan menjadi kekuatan besar untuk membangun kampus yang inklusif sekaligus berkontribusi pada persatuan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun