Assalamu'alaikum, Readers
Seperti yang kita semua tahu, Indonesia memiliki ribuan kesenian yang berasal dari ribuan akar budaya yang berada di Indonesia. Kebanyakan seni dan budaya yang berkembang merupakan cerminan kehidupan masyarakat yang di mana budaya itu berkembang.
Budaya sendiri tidak hanya berbicara tentang aturan atau kebiasaan masyarakat, tapi juga berhubungan dengan kesenian. Bahkan sering sekali identik dengan seni, terutama musik, lagu dan tari atau langgam. Seperti musik Melayu yang dibarengin dengan tari Melayu dengan langgam atau gerakkannya yang khas.
Mengutip data dari badan statistik, Indonesia memiliki 300 irama khas Indonesia yang terdata. Sayangnya masih sangat sedikit irama khas Indonesia ini memiliki gerakan tarian sendiri.
LINI bekerjasama dengan ASETI (Asosiasi Seniman Tari Indonesia) menciptakan terobosan kreatif dengan menciptakan pola gerak dari tari pergaulan atau biasa disebut Social Dance, bertempat di Museum Layang-Layang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan memperkenalkan Tari Keroncong Nusantara, Selasa (20/5).
Readers,
Kerjasama ini bertujuan memperkaya khasanah pengembangan dan pemanfaatan musik Keroncong tanah air serta memberi pondasi agar penetapan warisan budaya UNESCO terhadap Keroncong dapat disegerakan.
Ragam gerak pada Tari Keroncong Nusantara ini merupakan hasil kerjasama dari para seniman tari yang terdiri dari Gita Novia, Atien Kisam, Aty Widyawaty, dan Wahyuni Dauly. Sementara itu Rudy Octive membuat remix dari lagu berirama keroncong, sehingga selaras dengan gerak tari yang diharapkan mampu menarik generasi muda Indonesia, sehingga Indonesia tidak kehilangan identitas budaya aslinya.