Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk Cari Tahu tentang Penyakit Tidak Menular

29 Juni 2019   23:15 Diperbarui: 1 Juli 2019   09:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar Terkini - Terkini ID doc

Pada paparan yang disampai Direktur RS Dharmais, H. Abdul Kadir, Ph. D, Sp. THT-KL, aku mendapat jawaban yang selama ini menggelitik. Beberapa orang, terutama konglomerat dan pejabat, kenapa lebih memilih berobat kanker ke luar negeri? Apakah dunia medis kita tidak mampu? Terus, yang beredar di masyarakat tentang lambatnya penanganan medis terhadap pasien kanker, serta isu bahwa kanker tidak termasuk penyakit yang ditanggung BPJS. Direktur RS Dharmais berharap dengan keterangan yang dia berikan, bisa menjawab hoaks yang beredar dan menjadi perhatian bagi pemerintah.

img-20190701-wa0034-5d1969ce0d823078ef7b2c25.jpg
img-20190701-wa0034-5d1969ce0d823078ef7b2c25.jpg
"Kanker, kalau dilihat dari besaran penyerapan dana BPJS menepati urutan kedua setelah Jantung. Sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah yang berupa kebijakan-kebijakan khusus agar para survivor Kanker bisa ditanganin dengan maksimal," H. Abdul Kadir, Ph. D, Sp. THT-KL memberikan sambutan saat dikunjungi para Blogger Crony. Kemudian beliau menambahkan, bahwa penderita kanker tidak bisa mengikuti sistem pengobatan berjenjang, "sistem pengobatan berjenjang yang diterapkan di BPJS akan memperlambat penanganan kanker. Kanker memang tidak menular, tapi mematikan. Namun bisa disembuhkan, jika ditanganin sesegera mungkin. Makin cepat kanker ditemui, makin mudah disembuhkan dan menjadi lebih murah biayanya." Lanjutnya.

Bukan hanya kanker, tapi semua layanan rumah sakit tidak bisa di covered BPJS kalau yang bersangkut mengkonsumsi rokok dan aktif. Jadi salah tanggapan yang mengatakan kanker tidak bisa dibiayain dari BPJS. Dicovered kok, cuma harus melalui alur berjenjang, dari mulai puskesmas atau dokter keluarga. Dan ini lah yang sedang diperjuangkan, agar penderita kanker bisa langsung ke rumah sakit, agar bisa di atasi sedini mungkin.

img-20190701-wa0035-5d196a2d0d82300bdf2f4802.jpg
img-20190701-wa0035-5d196a2d0d82300bdf2f4802.jpg
Saat ini RS Kanker Dharmais memiliki satu alat radiologi yang berfungsi mematikan sel kanker, tapi bukan kemoterapi. Radioterapi! Radioterapi dilakukan dengan memberikan sinar pada objek saja, tidak menyeluruh tubuh pasien.  Pasien tidak akan mengalami kejadian mengerikan seperti yang tergambar saat pasien kemo. Menurut keterangan Kepala bagian radiologi menyampaikan, akan ada sesi konsultasi sebelum pasien menjalani pengobatan dengan Radiologi. 

img-20190701-wa0036-5d196a9d0d8230273f42b2b2.jpg
img-20190701-wa0036-5d196a9d0d8230273f42b2b2.jpg
Selain cara pengobatan dengan memanfaatkan sinar gama, atau lebih awam disebut radiologi, rumah sakit Dharmais bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia yang diketuai oleh Ibu Linda Agum Gumelar mengoperasikan 1 unit yang disebut mobil Mamo. Mobil Mamo adalah mobil yang dilengkapi fasilitas pemeriksaan radiologi untuk kanker payudara. Pemeriksaan dilakukan untuk siapa saja untuk mendeteksi dini kanker payudara. Mobil ini memiliki unit radiologi terbaru, sehingga tidak perlu memberikan tekanan pada payudara yang menyebabkan ketidak nyamanan saat pemeriksaan.

img-20190701-wa0037-5d196afb097f3632741c8cf4.jpg
img-20190701-wa0037-5d196afb097f3632741c8cf4.jpg
Kanker payudara sendiri merupakan salah satu mesin pembunuh. Penyebaran yang cepat dan berada di daerah vital, sehingga makin dini terdeteksi, makin gampang pengobatannya, dan sembuh.  Pemeriksaan bisa dengan mamografi atau pun periksa sendiri, atau SADARI. Dan sekali lagi, paparan asap rokok menjadi salah satu biang pencetusnya. Baik perokok aktif, maupun perokok pasif. 

Informasi mengenai Penyakit Tidak Menular lainnya bisa mengunjungi Website resmi P2PTM

http://p2ptm.kemkes.go.id/

https://twitter.com/p2ptmkemenkesRI

https://www.instagram.com/p2ptmkemenkesri/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun