Akhirnya, film remaja yang memiliki seting tahun 1990 awal ini rilis disemua bioskop yang ada di Indonesia. Fans fanatik Dilan yang mengikuti ceritanya dari mulai novel hingga Dilan 1990 begitu antusias.Â
Ini terlihat dari perolehan penonton yang mencapai lebih dari 2 juta penonton dalam waktu tiga hari. Ntah dari tokoh DIlannya, atau dari sosok Iqbalnya yang mampu melambungkan film Dilan 1991.Â
Atau memang ceritanya yang begitu menarik dan buat penasaran. Lebih jauh lagi, apa memang sinematografinya yang mumpuni, sehingga film ini pantas memiliki banyak fans fanatik.
Film Dilan yang diangkat dari Novel dengan judul yang sama sebenarnya sebuah film remaja yang sangat biasa. Remaja dengan urusan sekolah, asmara dan pergaulannya.Â
Mencari jati diri dengan cara masing-masing. Seperti Dilan yang menjadi tokoh utama film ini, juga seorang remaja yang mencari jatidirinya dengan bargabung dengan gang motor. Jatuh cinta pada Milea memberikan cerita baru dalam hidup Dilan yang heboh dengan aroma tauran.Â
Penonton tertawa saat Dilan bercandaain Milea, atau merayu Milea dengan rayuan khas Dilan, Penonton ikut menyeka air mata saat adegan sedih harus dimainkan Venessa yang berperan sebagai Milea.
Film yang mampu mengalahkan pendapatan Avangers : Infinity War di 3 hari pertamanya di bioskop tanah air ini memasukan potongan film Dilan 1990 di beberapa bagian sebagai pengingat atau flash back, penempatan potongan film terdahulu ini menambah kesan manis film ini, bahkan mampu membuat penonton yang tidak nonton Dilan 1990 jadi, pengen nonton.
Kekuatan film ini berada di ceritanya dan pemilihan pemainnya yang ditempatkan pada karakter yang pas. Bagi mereka yang menjadi ABG di ahun 1990an ini semacam nostalgia zaman SMA.Â
Sayangnya kepentingan sponsor membuat harmonisasi seting film ini terganggu. Beberapa sponsor yang dipajang belom ada di tahun itu. Seharusnya bisa di akalin kalau ngotot mau masukin logo produk atau produknya. Atau sponsor pun harus ngerti, detail seting bisa terganggu kalo maksakan.