Mohon tunggu...
Amanda GitaPertiwi
Amanda GitaPertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Pendidikan di Masa Pandemi Covid 19

16 Maret 2022   19:59 Diperbarui: 16 Maret 2022   20:00 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Amanda Gita Pertiwi

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ 

Pandemi covid 19 yang terjadi di Indonesia menilmbulkan dampak yang sangat besar dari berbagai aspek dan bidang, salah satu bidang yang berpengaruh paling besar ialah bidang . Kini, sektor pendidikan di Indonesia memiliki sistem baru yang sekaligus menimbulkan perbedaan pemikiran dan pendapat di masyarakat.kebijakan ini berlandaskan pada Surat Edaran Kemendikbud Nomor 40 Tahun 2020 Tentang "Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)"  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengambil sebuah kebijakan yaitu Salah satu bijakan tersebut adalah penetapan belajar dari rumah (pembelajaran daring). Dari beberapa kebijakan tersebut.kebijakan ini awalnya merupakan perencanaan sosial yang di lakukan oleh kemendikbud dalam mengatasi situasi pandemic ini atau bisa di sebut sebagai pembangunan sosial melalui pemerintah, yang dimana pembangunan ini di wujudkan dalam berbagai macam kebijakan sosial yang kemudian di turunkan dalam wujud program kemudian di sosialisasikan dalam masyarakat. Perencanaan sebagai analisis kebijakan juga merupakan Langkah awal pemerintah sebelum menerapkan kebijakan ini, dimana sebelum pemerintah melaksanakan sebuah peraturan, penting sekali menganalisis dampak sosial yang akan terjadi. pada mulanya kebijakan ini dirasa tepat di masa awal pandemi. Wali murid dan tenaga pendidikan menilai bahwa ini adalah cara terbaik untuk melindungi para siswa dari paparan COVID-19. Namun, kegelisahan mulai timbul dengan diperpanjangnya waktu pembelajaran daring. Salah satu kegelisahan yang dirasakan  oleh orang tua murid yang merasa turut kerepotan dengan tugas yang diberikan. Yang dimana orang tua murid terutama tk dan sd sangat berpengaruh terhadap pjj sang anak, karena pjj ini membutuhkan gadget dan anak pada tingkat tk dan sd belum sepenuhnya mengerti gadget.  Pembelajaran dirasa tidak efektif karena siswa menganggap rumah adalah tempat untuk bermain dan bersantai. Kegelisahan kedua datang dari pengajar yang merasa pembelajaran daring tidak cukup efektif.Dikarenakan Beberapa pelajaran (seperti materi matematika, kesenian, dan olahraga) tidak dapat tersampaikan dengan baik.Pengajar juga tidak semuanya paham akan teknologi sekarang sehingga media pembelajaran di rasa masih kurang berkreasi.. Adapun kendala dalam pembelajaran daring seperti: (1) Lokasi rumah tidak terjangkau jarigngan internet, (2) Media pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif sehingga siswa gampang bosan. Kemudian, (3) Pembelajaran jarang menerapkan komunikasi (4) Karakter ,sikap,maupun perbuatan murid sulit untuk di pantau, (5) Pembelajarannya cenderung tugas online, (6) Tugas diberikan para murid menumpuk. (7) sulit menyerap materi pelajaran.Akhirnya kebijakan ini menimbulkan masalah sosial. Beberapa pihak pastinya tidak setuju dengan kebijakan ini di karenakan seperti factor ekonomi mereka yang kurang mendukung dalam melaksanakan pjj in, karena seperti yang kita tahu bahwa untuk mendukung pjj ini diperlukan nya gadget dan kuota yang memadai.

Pandemi ini tidak hanya menimbulkan  masalah yang terjadi di masyarakat, namun jika menimbulkan dampak yang membekas hingga sampai sekarang masih bisa di rasakan.Dampak tersebut meliputi :

Banyak anak didik tidak bisa menyerap mata pelajaran dengan baik
Para siswa yang tidka terbiasa dengan menggunakan zoom dan kurangnya dukungan dari orangtua membuat para siswa tidak bisa menyerap pembelajaran dengan baik. Terlebih lagi saat PJJ seperti ini kebanyakan guru memberikan tugas yang banyak

  • Hubungan Anak Didik dan Guru
    karena tidak bisa bertemu secara langsung, menimbulkan jarak antara sesame anak didik, dan guru .Apalagi peserta didik yang baru saja menduduki kelas 1 baik jenjang SD, SMP dan SMA yang paling merasakan ini. Di mana mereka satu tahun tercatat sebagai siswa, tapi tidak tahu siapa guru dan teman mereka di sekolah yang baru tersebut.
  • Angka Putus Sekolah
  • putus sekolah (APS) juga terjadi sebagai dampak PJJ saat pandemi COVID-19. Pernyataan itu diungkapkan Pelaksana tugas (Plt.) Direktur SMA, Kemendikbud, Purwadi Sutanto. Menurut Purwadi, salah satu kasus APS terjadi pada siswa SMA di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada kasus tersebut anak memutuskan menikah dini. "Karena keterbatasan sarana telekomunikasi pendukung PJJ, siswa putus sekolah dan kemudian menikah dini," ungkap Purwadi secara virtual.

  • Penurunan Kesehatan Mental dan Psikis Anak
    Dampak negatif pembelajaran jarak jauh berkepanjangan selanjutnya adalah penurunan kesehatan mental dan psikis anak. "Ini kenapa surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang pembelajaran di tengah pandemi keluar. Karena kita ingin segera PTM terbatas diterapkan. Sudah banyak anak dan guru mengeluhkan stres karena PJJ," lanjut Purwadi.Belum lagi anak yang mengalami kekerasan dengan jumlah yang tidak terdeteksi
  • Fasilitas yang kurang memadai karena keterbatasan ekonomi                               Seperti yang kita ketahui, Negara Indonesia masih menjadi negara berkembang dengan kualitas SDM yang masih rendah,dengan PJJ ini mengharuskan para siswa untuk menggunakan gadget dalam melaksanakannya, namun tidak semua siswa mempunyai gadget, terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di pedalaman dengan jangkauan sinyal yang sulit dan jauh dari perkotaan. Dukungan finansial dari orang tua juga harus mencukupi untuk melakukan PJJ ini, karena selain membutuhkan gadget siswa juga harus mempunyai kuota yang banyak untuk mengakses internet.

  • Adapun alternatif solusi yang dapat ditempuh yaitu:

  • Apabila minimalis quota internetnya diatasi bergabung dengan temannya yang punya WIFI di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19.
  • Bagi daerah seperti pedalaman biasanya jarang ditemukan kasus covid 19 ini di karenakan masyarakat setempatnya yang jarang beraktifitas ke luar desa ,untuk daerah yang seperti ini sebaiknya tidak usah di laksanakan Pjj.
  • Bantuan kuota dari pemerintah secara merata juga diperlukan agar para siswa tidak keberatan dengan membeli kuota yang mahal
  •  Di upayakan untuk menggunakan media pembelajaran yang bisa berkomunikasi secara langsung seperti zoom,google meet serta media interaktif lainnya agar para siswa juga tidak bosan
  • Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu.dan jika murid belum memahinya bisa di tanyakan esok hari nya pada saat pembelajaran.
  • Menerapkan pembelajaran di sekolah secara bergantian
  • Kesimpulan dari permasalahan ini adalah, Meskipun dalam situasi seperti ini pembelajaran daring sebagai mahasiswa atau siswa kita harus tetap melaksanakannya walaupun dengan keterbatsan, sarana dan prasarana berupa handphone maupun laptop dan jaringan. Dengan pjj ini juga pembelajaran jadi lebih mudah untuk di longgarkan namun hal ini perlu di waspadai oleh pelajar agar kita tetap termotivasi untuk belajar. Dan inovasi media pembelajaran dari tenaga pengajar juga lebih perlu di tingkatkan lagi agar para siswa tidak cepat jenuh. Partisipasi masyarakat diperlukan untuk menunjang kesuksesan pjj ini dan pandemic bisa cepat berlalu

Daftar Pustaka

Sman 1 Magelang blog, 2021, Berikut Permasalahan Pembelajaran Daring dan Solusinya

Tribunnews.com, 2021. Solusi Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh saat PPKM, SociopreneurID Hadirkan Konsep PJJ Kreatif

SMA Negeri 1 Sukawati,Blog,2020. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama Masa Pandemi Covid-19

Internasional association for public partisipasion,2020. Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi, Solusi Atau Masalah?

Kementrian Pendidikan dan kebudayaan blog,2021. Dampak Negatif Satu Tahun PJJ, Dorongan Pembelajaran Tatap Muka Menguat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun