Mohon tunggu...
Amanah Khair
Amanah Khair Mohon Tunggu... Mahasiswa - Amanah Noor Pauseh

Jangan Bosan Untuk Terus Berbuat Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Quran sebagai Sumber Ajaran Islam

17 Februari 2021   23:18 Diperbarui: 17 Februari 2021   23:27 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sungguh bahagia kita sekarang yang telah di takdirkan sebagai ummat sayyidina Muhammad, banyak ummat terdahulu yang ingin menjadi bagian dari ummat sayyidina muhammad, namun allah tidak menakdirkan hal itu. 

Nabi muhammad adalah pemimpin seluruh alam, jika bukan karena beliau, maka kita tidak akan hidup di masa sekarang. Dimana kita sebagai ummat sayyidina muhammad mempunyai mukjizat yakni AlQur'an yang menjadi pedoman hidup bagi manusia, namun tidak di zaman sekarang banyak ummat sekarang yang tidak mengindahkan hal demikian, banyak yang tidak memperhatikan untuk menyempatkan waktu untuk membaca AlQur'an. Pantaskah kita menyandang status menjadi ummat sayyidina Muhammad jika masih bermalas malasan membaca AlQur'an ? sungguh beruntung kita sekarang, maka jangan sia siakan keistimewaan yang telah allah berikan kepada kita.

AlQur'an yang kita ketahui adalah sumber utama dalam islam, dimana segala sumber utama dari suatu pokok permasalahan itu ada di dalam AlQur'an. Sungguh rugi kita sebagai pewaris AlQur'an tidak mempelajari AlQur'an. Firman allah, kalam allah,perkataan allah, yang diturunkan melalui perantara malaikat jibril ini kepada baginda Rasulullah SAW. Merupakan mukjzat terbesar bagi ummat akhir zaman, sebagai petunjuk bahkan pedoman hidup yang didalamnya mengandung sumber utama dari hukum islam. 

Dari mulai surah pertama kali ia turunkan hingga surah terakhir, merupakan ajaran islam yang dapat kita mengambil pelajarannya. Insan ini sadar bahwa kalamullah ini adalah pedoman hidup,yang dapat menuntun kita jalan yang ia ridhoi. Analogi sederhana nya ibarat kita mengingikan sesuatu, dan untuk mencapai sesuatu tersebut sudah ada cara di depan mata, dan kita sebagai insan yang menginginkan hal tersebut tidak melakukan cara tersebut. Tentu, ini membuat kita tidak akan mencapai suatu tujuan tersebut. 

Begitu juga dengan AlQuran, kita sudah tahu bahwa di dunia ini hanya sementara dan akhirat selama lamanya, dan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kita harus berpegang teguh kepada AlQur'an, ini adalah pedoman hidup kita, mengapa kita tidak ingin membacanya? Tentu nya kita setelah merasakan hidup di dunia setelah ini akan merasakan alam akhirat, dengan pilihan masuk surga atau neraka, pasti sudah tahu, gambaran surga dan neraka yang di sampaikan oleh guru kita terdahulu. Dekapan allah itu dekat, sedekat dekat nya antara urat dan nadi yang ada di tangan kita, selalu dekat dengan siapa yang mendekatkan dirinya kepada allah.

Rasulullah saw pernah bersabda yang artinya: barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab allah, maka baginya adalah satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut di lipat gandakan menjadi 10 kebaikan,. saya tidak mengatakan alif,lam,mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. 

Kalau kita menyelami hadist tersebut, maka kita akan menyadari bahwa baiknya allah kepada kita itu tak terhingga, satu huruf saja 10 kebaikan, bayangkan saja sebanyak banyaknya kita membaca alquran, maka banyak juga kebaikan yang allah berikan kepada kita. Masih yakin tidak mau baca Qur'an ? kita ummatnya hanya suruh baca doang, masih saja malas malasan, apa tidak malu sama Rasul ? 

dulu itu perjuangan mereka sulit, bahkan sangat menyakitkan. Setelah wahyu turun Rasulullah Saw, langsung memberi tahu kepada sahabat-sahabatnya, nah setelah itu para sahabat nya langsung menghafalnya, ada lagi mereka menuliskan di batu batu, dan ada juga yang menuliskan di pelepah kurma, untuk mengabadikan kalam Allah ini, setelah itu masa pembukuannya pada zaman khalifah umar bin khattab, tentu banyak cobaan dan ujiannya. Sekarang kita ummat nabi Muhammad, Cuma suruh baca dan mempelajarinya saja masih malas malasan, ingatlah kita Cuma baca AlQur'an tidak sebanding perjuangan rasulullah sama sahabat sahabtnya. 

Kita ini  hanya seorang hamba yang masih butuh pedoman hidup, tuntunan untuk mencapai syurga, maka dari itu jangan malas dulu membaca AlQur'an. Minimal lah satu halaman atau setengah, apa sih yang kita kejar di dunia sehingga baca kitab allah saja tidak di sempatkan ? baca AlQur'an itu tidak ada ruginya, membaca AlQur'an dapat menengkan hati, dan sebagai obat dari segala penyakit karena apa ? karena AlQur'an adalah mukjizat allah. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah terbukti dahulu dalam AlQuran. 

Di dalam hati nurani kalian pasti ada rasa cinta dan rindu kepada AlQur'an jika itu sudah ada mengapa tidak segera di tunaikan ? apakah menunggu di kangenin ayat AlQur'an baru mau membacanya, Allah itu baik , dan ingin kita selamat. Sebenarnya, kita   Tidak sibuk atau tidak sempat untuk kita membaca kalam allah ini, kita semua sama di beri waktu 24 jam, tergantung yang mana prioritasnya, dan bagaimana cara mengaturnya waktunya, marilah kita sempatkan untuk meluangkan waktu untuk membaca AlQur'an, jadikan AlQur'an itu sebagai prioritas utama kita, jika sudah demikian maka pekerjaan yang lain akan menjadi mudah, inysa Allah.Coba deh kita berfikit sejenak, pada bulan Romadhan ada tayangan televisi yang sangat bermanfaat, yang rugi jika tidak melihatnya disana banyak terdapat keajaiban yang nyata, yakni " Hafizh Indonesia". 

Kalian pasti tau acara televisi satu ini, mereka pesertanya bukan orang dewasa apa lagi orang tua akan tetapi adalah anak anak, mereka juga  bukan hanya sekedar membaca, tetapi mereka juga menghafalnya. Ingatkah pada Kayla dan Masita yang matanya buta tapi mereka masih bisa menghafalkan AlQuran? Dan ada lagi Naja, beliau yang lumpuh otak masih bisa hafal kalamullah dengan sempurna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun