Mohon tunggu...
Amalia Dewi Larasati
Amalia Dewi Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mencoba Jatuh Cinta pada Kimia

24 Maret 2022   12:55 Diperbarui: 24 Maret 2022   13:01 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bukan hanya di ruang kelas yang penuh rumus kompleks atau di laboratorium yang berisi tabung dengan larutan warna-warni, tetapi kimia ada di sekitar kita. Seseorang yang memasak di dapur, warna-warna baju yang kita pakai, hingga roket yang membawa astronot ke luar angkasa, semua itu terbantu oleh adanya ilmu ini. Kimia adalah benda-benda di sekitar kita, yang kita lihat, yang kita hirup, dan yang membuat kita hidup.

Jika dibayangkan, kimia itu seperti agen perjodohan, karena untuk menyatu dan menciptakan zat baru, zat-zat yang berbeda akan saling melihat kecocokan satu sama lain. Contohnya Na akan bergabung dengan Cl dan terbentuklah NaCl atau garam. Oleh karena itu, kimia juga mengajarkan kita untuk memahami sifat-sifat suatu zat atau unsur. Kimia bukan hanya mencampur bahan-bahan untuk membuat makanan yang tahan lama, lezat, dan sehat. Kimia juga bekerja untuk menciptakan bahan bakar paling hemat yang akan membuat kendaraan bergerak lebih cepat.

Butuh waktu yang lama sampai akhirnya ilmu kimia bisa sampai di sini. Ada ribuan percobaan yang gagal, eksperimen yang memakan korban, dan malam-malam panjang penelitian demi sebuah pembuktian. Ratusan tahun kemudian, kimia telah berkembang secara signifikan, bahkan bidang-bidangnyapun dibagi, seperti kimia teori, fisik, organik, anorganik, analitik, dan biokimia. Berkat peneliti-peneliti sebelumnya, kita dapat memanfaatkan lebih banyak bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Kita mungkin telah mengabaikan fakta bahwa kimia sebenarnya sangat dekat dalam kehidupan kita. Jika kita lihat di sekitar, hampir semua produk industri yang kita gunakan adalah hasil kerja kimia anorganik, seperti kaca dan sebagainya. Ada juga kimia organik yg berfokus mempelajari unsur-unsur terkecil yang menjadi dasar kehidupan seperti Karbon, Nitrogen, Hidrogen, dan Oksigen. Dari mempelajari itu, para ilmuwan dapat menciptakan zat baru yg dasarnya dari empat unsur tersebut seperti bensin, plastik, dan lain sebagainya.

Kimia tidak hanya ada di sekitar kita. Ia ada di dalam tubuh kita. Hanya sedikit orang yang dapat memahami dengan baik bahwa kimia ada di sekitarnya. Apalagi jatuh cinta kepada ilmu tersebut. Ibu Yuni Krinandi adalah salah satunya. Ibu Yuni merupakan peneliti bidang material jejaring anorganik padat berpori (mikro/mesopore/hirarki) seperti zeolite, karbon mesopore, MOF untuk beragam aplikasi guna mengatasi masalah lingkungan, termasuk adsorben, sensor, katalis, maupun fotokatalis. Sejak kecil, beliau suka membayangkan menjadikan rumahnya sebagai tempat belajar dan bereksperimen. Kecintaan ibu yuni pada ilmu kimia adalah pengaruh dua  orang dalam hidupnya yang menginspirasinya, yaitu ayah dan guru kimianya.

Belajar karena cinta itu selalu menyenangkan. Buktinya Ibu Yuni mendapat beasiswa untuk meraih gelar S2 dan S3 di Australia dan Inggris. Bahkan penelitian tambahan membawanya ke Jerman. Selama kurang lebih 20 tahun, Ibu Yuni mengajar, dan membagikan ilmunya kepada generasi penerus, serta semangat belajarnya pun tidak pernah pudar.

Indonesia dikaruniai ilmuwan cerdas seperti Ibu Yuni, tetapi di masa depan tentu indonesia perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dibidang kimia. Indonesia membutuhkan orang-orang yang akan melanjutkan misi untuk memajukan sains. Indonesia butuh ahli-ahli kimia.

Dengan mempelajari kimia, kita dapat mengetahui mengapa suatu kejadian bisa terjadi. Mengetahui sifat-sifat zat di alam dan cara menanganinya. Dan tentunya kita akan tahu ketika harus mencari solusi dari masalah yg terjadi.

Seperti yang dikatakan ahli kimia, "Segala sesuatu di hidup kita ada bukan untuk ditakuti, tapi dimengerti. Sekaranglah waktunya untuk belajar lebih memahami banyak hal, agar dapat hidup dengan berani". -Marie Curie-

Dengan mengerti kimia, walaupun hanya dasarnya, kita bisa hidup dengan kritis dan bijak.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun