Mohon tunggu...
Money

Mekanisme Pasar Sesuai Syariat Islam

11 Mei 2017   08:38 Diperbarui: 16 Mei 2017   21:08 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mekanisme Pasar

(Etika Berekonomi Sesuai Hadist Rasulullah SAW)

عَنْ أبيِ قَتاَدَةَالأنْصاَرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : إِيَّاكُموَكَثْرَةَ الَحَلِفِ فِي الْبَيْعِ فَإِنَّهُ يُنَفِّقُ ثُمَّ عَيْحَقُّ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Artinya: Dari Qotadah al-Anshori RA bahwa ia mendengar Rasul SAW bersabda: “hindari banyak bersumpah dalam berbisnis (jual beli), karena sesungguhnya yang demikian itu bisa laku terjual kemudian terhapus (keberkahannya)” (HR Muslim).

Penjelasan;

Dewasa ini, kegiatan ekonomi di muka bumi semakin menggeliat seiring dengan bertambah banyaknya para penduduk yang membludak. Pertumbuhan penduduk yang pesat ini tidak dapat dipugkiri menjadi salah satu penyebab memicunya persaingan ekonomi yang semakin ketat. Persaingan ekonomi ini harus ditanggapi dengan serius oleh semua pelaku ekonomi, terutama untuk pihak muslim sendiri. Persaingan dalam ekonomi penting dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan meningkatkan keuntungan. Persaingan ekonomi ini bagaikan kompetisi dalam bidang ekonomi antara pelaku satu dengan pelaku  ekonomi yang lain dengan tujuan yang sama, yaitu untuk mendatangkan profit sebanyak-banyaknya. Berarti sudah jelas bahwa persaingan ekonomi ini membutuhkan para pelaku ekonom-ekonom yang tangguh dan juga mempunyai persiapan diri yang baik dalam berekonomi. Tidak hanya itu, strategi dari para pelaku ekonom pun tidak dapat dipisahkan agar tidak tersisihkan oleh para ekonom lain dari pasar ekonomi. Selain strategi yang bagus dari para pelaku ekonomi, ada beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi kuat tidaknya seorang ekonom untuk menghadapi berbagai persaingan yang ada di pasar, yaitu modal dan juga letak geografis yang strategis.

Modal merupakan aspek yang penting selain sumber daya manusia yang mumpuni dalam persaingan ekonomi. Modal merupakan tumpuan utama agar suatu kegitan perekonomian dapat berjalan. Modal dapat berasal dari harta pribadi maupun hasil kongsi dari pelaku ekonomi yang lain yang ingin kerja sama dengan tujuan agar ketika kegiatan ekonomi yang dilakukan itu berhasil dan mendapat keuntungan, dia juga mendapat prosentase keuntungan yang dihitung dari berapa besarnya modal yang dia tananmkan dan juga jasa apa saja yang dilakukan untuk kelangsungan kegiatan ekonomi tersebut. Modal juga bisa diperoleh dari pinjaman dari bank ataupun koperasi apabila pelaku ekonomi tersebut ingin menjalankan usahanya sendiri tanpa campur tangan pihak lain. Pinjaman itu biasanya cair dengan suatu jaminan yang dapat di jaminkan kepada pihak bank atupun koperasi yang bersangkutan. Pinjaman itu di bayar sesuai perjanjian yang di buat oleh pelaku ekonomi dan pihak bank.

Selanjutnya, letak geografis yang strategis juga mempengaruhi cepat lambatnya suatu perekonomian. Biasanya kegiatan ekonomi yang baik berada di tempat keramaian dan di pusat kota maupun pemerintahan. Karena tempat yang seperti itu perputaran uangnya relatih cepat, sehingga baik untuk kegiatan ekonomi.

Kembali kepada pelaku ekonomi itu sendiri, umat Islam yang ingin melakukan kegitan ekonomi hendaknya memperhatikan syariat-syariat yang berlaku dalam Islam. Umat Islam harus mempersiapkan diri dari berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di dalam kegiatan di pasar ekonomi. Hadis diatas sudah menerangkan dengan jelas, bahwa Rasulullah SAW sudah melarang umat Islam banyak bersumpah dalam berbisnis, karena ketika dalam kegiatan jual beli, para pedagang memang wajar ketika menawarkan produknya, tapi tidak harus berlebihan sampai melakukan sumpah kepada pembeli, meskipun barang yang di tawarkan itu benar-benar bagus, karena yang seperti di sebutkan hadis diatas dapat menghapus keberkahan yang biasanya kita dapatkan dari Allah SWT. Apalagi ketika para penjual berbohong tentang produknya dan dia bersumpah, sungguh itu kegiatan yang tidak terpuji dan pasti akan mendatangkan dosa. Rasululllah SAW sudah meberi contoh yang baik dalam berekonomi ketika beliau menjadi pedagang. Rasul selalu jujur kepada para pembelinya, sehingga para pembeli tahu dengan betul bagaimana kegiatan suatu produk tersebut. Rasul juga bersikap amanat kepada Siti Khodijah terhadap barang-barang yang di bawa beliau untuk di bawa berdagang.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketika kita hendak melakukan kegiatan ekonomi seperti jual beli, hendaknya kita menjadi sumber daya manusia yang berkualitas sehingga tidak tergilas oleh ketatnya pelaku ekonomi yang lain, sehingga kita tidak merugikan pihak lain dan tidak membuat kerusakan di muka bumi, karena Allah membecinya. Selain itu , kita harus jujur dan amanat ketika sedang melakukan kegiatan jual beli sesuai dengan yang rasul ajarkan kepada kita semua.

Semoga kita semua dapat menjadi para pelaku ekonomi yang cerdas dan sesuai ajaran yang Allah berikan juga sesuai dengan contoh yang telah Rasul contohkan. Aminnn... Mohon Maaf apabila ada kesalahan dari penulis karena niscaya kebenaran yang haqiqi hanyalah milik Allah semata. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thoriq Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun