Mohon tunggu...
Amalia Dwi Putri
Amalia Dwi Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

hallo semua!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bima, Si Kota Kecil di Ujung Pulau Sumbawa

25 Desember 2020   18:30 Diperbarui: 25 Desember 2020   18:37 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perpaduan dari udang kecil yang sudah difermentasi dengan garam lalu ditumis dengan asam muda, cabe, dan tomat lalu dihidangkan dengan daun kemangi dan nasi hangat. Nama makanan di kota bima memang terkenal dengan keunikannya, walaupun begitu cita rasa yang ada didalamnya sungguh lezat.

TEMPAT WISATA

Tidak hanya terkenal dengan kulinernya saja, namun kota bima terkenal dengan tempat wisatanya. Salah satunya adalah "Taman Amahami", buat kalian yang suka tempat tongkrongan yang menyuguhkan view pantai, Taman Amahami sangat cocok dikunjungi saat sore hari karena kita dapat menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam. 

Ditambah dengan view masjid terapung menambah kesan yang indah. Siapapun dan dari kalangan manapun bisa datang kesini tanpa dipungut biaya sepeserpun.

KEPERCAYAAN

Mayoritas penduduk kota bima menganut agama islam. Yang dimana dulu bima termasuk pusat perkembangan islam, ditandai dengan adanya kesultanan bima. Islam mewajibkan para perempuan muslim untuk menutup auratnya, begitupun yang dilakukan oleh suku mbojo. 

Mereka selalu menggunakan "Rimpu" dalam menutup auratnya, rimpu merupakan cara berbusana suku mbojo yang dimana menggunakan dua sarung. 

Ada dua rimpu yang dimaksudkan,yaitu rimpu mpida untuk remaja yang belum menikah untuk menutupi seluruh auratnya kecuali mata dan rimpu colo untuk wanita yang sudah menikah yaitu menutupi auratnya kecuali wajah.

PEGANGAN DALAM KEHIDUPAN

Ada satu hal yang selalu melekat didalam diri setiap masyarakat kota bima, yaitu "Maja Labo Dahu". Pegangan dalam kehidupan yang wajib mereka ingat ketika merantau ke daerah manapun. 

Maja yang berarti "Malu", Labo yang berarti "Dan", dan Dahu yang berarti "Takut". Malu dan takut itulah yang selalu menjadi petuah dari para orang tua ketika mereka melepas anaknya merantau, bukan hanya menjaga nama baik keluarga tetapi agama, asal, dan diri sendiri.

GIMANA, TERTARIK UNTUK BERKUNJUNG KE BIMA?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun