Mohon tunggu...
Amalia RahmanAJR
Amalia RahmanAJR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif S1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaitannya Ideologi Pancasila dengan Peristiwa G30SPKI

10 Oktober 2022   02:00 Diperbarui: 10 Oktober 2022   02:22 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembantaian oleh PKI yang terjadi 56 tahun yang lalu ini masih menjadi perbincangan hangat. Pembahasan tentang PKI ini tidak jauh karena baru beberapa hari yang lalu kita mengenang para jenderal yang dibantai habis-habisan oleh Partai Komunis Indonesia tersebut.

Latar belakang dari pembantaian tersebut adalah mereka memiliki cita-cita untuk membangun Indonesia menjadi negara yang Komunis. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk menggapai kekuasaan. Pembantaian ini menjadi awal dari pemberontakan. Karena semenjak saat itu orang-orang PKI, orang-orang yang mendukung PKI, dan orang-orang yang menyembunyikan informasi tentang PKI akan dibunuh untuk membersihkan tanah Indonesia dari ideologi komunis. 

Partai komunis sendiri pernah menjadi partai komunis terbesar ketigadi didunia. Kadernya berjumlah kurang lebih 300.000, sementara anggotanya diperkirakan sebanyak dua juta orang. Ketegangan mulai menyelimuti perpolitikan Indonesia pada awal dan pertengahan tahun 1960 an. Kegusaran tuan-tuan tanah dan ancaman sosial pada para kyai itu bentuk upaya PKI untuk mempercepat reformasi. 

Sejarawan pun sepakat bahwa setidaknya setengah juta orang dibantai. Sedangkan suatu komando keamanan angkatan bersenjata memperkirakan bahwa ada 450.000 sampai 500.000 jiwa dibantai. 

Penganut paham komunis ini sendiri berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini). 

Kejadian pembantaian ini juga diangkat ke dalam sebuah film yang setiap tahunnya ditayangkan. Tapi film yang dibuat pada masa orde baru tersebut disandang belum mampu atau belum cukup untuk menggambarkan semua kejadian yang sebenarnya. Bahkan ada yang menganggap film tersebut hanya sebagai alat propaganda dari pemerintah untuk meluluhlantahkan ideologi komunis yang ada di Indonesia. 

Terlepas dari banyaknya kabar yang masih simpang siur dan saling berlawanan, generasi muda harus sadar bahwa Pancasila yang lahir dari pemikiran para tokoh-tokoh hebat dan melalui proses yang sangat panjang tidak dapat digantikan. Oleh sebab itu, kita harus berbenah diri dan terus tanamkan ideologi Pancasila kepada anak cucu kita, sehingga sejarah kelam ini tidak akan terulang kembali di kemudian hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun