Topik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah tentang kenaikannya harga BBM. Keputusan pemerintah untuk menaikan BBM tersebut menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat, khususnya dikalangan para mahasiswa yang dijuluki .
Tanggapan yang diberikan oleh para mahasiswa pun tidak lain dan tidak bukan adalah ketidak setujuan yang ditunjukkan dengan diadakan nya demo.Â
"Aliansi BEM SI memberikan ultimatum kepada pihak Pemerintah selama 7x24 jam di mulai sejak tanggal 8 September 2022 untuk memenuhi tuntutan," kata Yuza dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).
"Jika tidak dipenuhi, maka aliansi BEM SI akan kembali turun aksi dengan massa lebih banyak lagi," sambung dia.
Dalam demo sebelumnya para mahasiswa membuat 3 poin tuntutan yakni:
1. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan BBM.
2. Menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.
3. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas.
Contoh nya adalah harga cabai dan ongkos ojol ikut kena imbas.Â
Spesifiknya pada 3 September 2022, pemerintah resmi menaikkan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak jenis Solar, Pertalite dan Pertamax. Masing-masing menjadi Rp 6,800 per liter untuk Solar, Rp 10.000 per liter untuk Pertalite dan Rp 16,500 per liter untuk Pertamax.Â
Kenaikan BBM ini sendiri berdampak pada peningkatan inflasi yang ada di Indonesia, diduga inflasi akan terjadi 1-2 bulan saja, dan pad bulan ketiga akan normalisasi dan diharapkan pada bulan november nanti akan kembali stabil. Â