Wanita Harus Tahu: Mengapa Pria Hanya Ingin Sex?
Oleh: Ama Kewaman*
Secara kodrati, pria dan wanita memang berbeda. Perbedaan bukanlah sesuatu yang disengaja untuk membangkitkan anggapan bahwa perempuan atau laki-laki yang lebih baik atau sebaliknya.Â
Perempuan dan laki-laki diwariskan secara genetik hanya untuk berbeda. Satu-satunya persamaannya adalah kita (perempuan dan laki-laki) berasal dari jenis yang sama yaitu manusia. Namun kita hidup dengan nilai yang berbeda dan mematuhi seperangkat peraturan yang berbeda pula. Semua orang mengakui itu, tetapi hanya sedikit orang, terutama laki-laki mengakuinya.
Perbedaan antara pria dan wanitia mestinya menjadi tolok ukur untuk memilih pasangan hidup. Kriteria keterpilihan pasangan bergantung pada kesesuaian hati dan gairah yang dibangkitkan dalam hati seorang wanita ataupun pria. terlepas dari kriteria keterpilihan pasangan hidup, wanita harus mengetahui suatu hal yang terpendam dalam diri pria. Hal itu perlu diketahui dengan pasti untuk membuka cakrwala pengetahuan wanita tentang kaum pria.
Ada begitu banyak hal yang lekat dalam diri seorang pria, tetapi suatu hal yang harus diketahui oleh wanita adalah pria hanya menginginkan seks. Pria harus bersetubuh sebelum ia mejadi peka. Tubuhnya terkondisi untuk melakukan kewajibannya, yaitu pemenuhan kebutuhan birahi.Â
Kebutuhan birahi tersebut membangkitkan anggapan dalam perspektif wanita bahwa 'pria tidak menginginka cinta' adalah sesuatu yang keliru. Pria juga menginginkan cinta. Hormon cinta mereka hanya bisa diproduksi melalui hubungan sex.Â
Sayangnya, wanita selalu mengharuskan pria untuk mencintainya terlebih dahulu sehingga dia siap untuk bercinta. Keadaan tersebut hanya terjadi pada pria gay atau pria yang kewanita-wanitaan yang merupakan gabungan dari tubuh jantan dan nilai-nilai kewanitaan.
Pusat pengendalian sex terletak pada hipotalamus yang merupakan bagian dari otak yang juga mengendalikan perasaan, detak jantung dan tekanan darah. Ukurannya sebesar buah ceri dan beratnya 4,5 gram. Pusat pengendalian sex pria lebih besar dari pada yang dimiliki wanita, kaum heteroseksual dan transeksual. Di situlah letak hormon, terutama testoteron yang merangsang birahi seksual. Dengan mempertimbangkan bahwa pria memiliki jumlah testoteron lebih banyak 10 hingga 20 kali dibandingkan dengan wanita, maka jelaslah bahwa dorongan birahi pria lebih kuat.
Sepanjang sejarah, dunia pria dipenuhi oleh perkelahian dan kematian-tidak ada tempat untuk kepekaan bagi kebutuhan yang lain, termasuk komunikasi atau perasaan. Untuk meluangkan waktu berkomunikasi dan menyatakan perasaan kasih, artinya seorang pria akan kehilangan kewaspadaannya.Â
Oleh karena itu, seorang wanita harus mengerti bahwa itu merupakan keadaan biologis yang juga dibebankan pada pria modern, dan mereka juga harus memikirkan kiat atau solusi dalam mengatasi hal semacam ini.***(red/)
Sumber: Alan & Barbare, P. 2012. Why women don't listen and women can't read maps. Jakarta: UFUK Press.
Â