Mohon tunggu...
Alya Zahara Effendi
Alya Zahara Effendi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa - UPNVJ

Political Science Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merawat Nasionalisme Menjaga Digitalisasi

11 November 2022   06:29 Diperbarui: 11 November 2022   08:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nasionalisme merupakan sebuah pemahaman yang mewujudkan dan mempertahankan kedaulatan negara dengan menciptakan sebuah gagasan identitas bersama untuk sekelompok masyarakat. Nasionalisme muncul karena adanya kesadaran dari kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan yang sama seperti kebudayaan, bahasa, serta sejarah yang berakhir dengan kemenangan atau saling terikatnya rasa senasib sepenanggungan yang sama dari sebuah bangsa. Sederhananya, dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah sebuah konsep atau paham yang mempersatukan masyarakat dari beragam budaya yang berbeda-beda dengan dilandaskan rasa senasib dan cinta tanah air (Wulandari et al., 2021).

Nasionalisme merupakan rasa kecintaan alamiah terhadap tanah air yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong mereka untuk menegakkan kedaulatan, serta bersedia mengorbankan untuk kepentingan bangsa dan negara (Asyari & Dewi, 2021). Nasionalisme berakar dari sistem budaya suatu kelompok masyarakat yang saling tidak mengenal satu sama lain. Di Indonesia, nasionalisme terbentuk pada saat melawan penjajahan demi satu kemenangan yakni kemerdekaan, bahkan cerita bagaimana Pahlawan dan founding fathers Indonesia mendirikan NKRI selalu saja jadi sebuah cerita paling menarik, yang selalu ingin didengar anak. Mayoritas masyarakat Indonesia lahir dengan cerita-cerita kepahlawanan itu sendiri, secara mutlak, seluruh orang tua berusah menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di pikiran anak-anaknya. Karena menjaga dan mempertahankan selalu menjadi hal yang lebih sulit ketimbang memulai atau membentuk.

Di era digital saat ini sudah banyak sekali informasi yang tersebar di berbagai platform media sosial. Media sosial merupakan sebuah media online yang sering digunakan oleh berbagai generasi dengan tujuan untuk memudahkan partisipasi, berbagi, serta menciptakan karya pada berbagai platform seperti jejaring sosial, blog dan dunia virtual lainnya. Berkembangnya platform media sosial dibarengi dengan arus modernisasi yang hadir di masyarakat. Modernisasi adalah suatu proses pergeseran atau perubahan ke arah yang lebih tinggi dalam semua aspek kehidupan masyarakat (Suryana & Dewi, 2021). Tapi hal ini tentu tidak selalu menjadi berita baik untuk masyarakat. Sering kali informasi yang tersebar di media sosial memberikan pengaruh negatif ke masyarakat, misinformasi dan disinformasi menjadi salah satu hal yang paling sering terjadi, dengan hoax dan kebohongan, opini dan kepercayaan masyarakat sering kali digiring ke arah-arah yang tidak baik. Hal ini juga memungkinkan terganggunya sikap-sikap Nasionalisme masyarakat.

Perkembangan media digital sebagai media baru membuka peluang yang lebih besar untuk menyalurkan karya-karya anak bangsa sebagai bentuk implementasi sikap Nasionalisme. Media baru merupakan gagasan perkembangan media yang bersifat bebas dan terbuka atas segala informasi dan komunikasi. Penggunaan media baru yang lekat dengan manusia modern memberikan pengaruh besar dalam perwujudan nilai-nilai Nasionalisme. Tentu hal ini berangkat dari kedewasaan masyarakat dalam menggunakan Media Sosial sebagai wadah atau sarana menyebarkan hal-hal baik. Di media sosial, sebagai dunia yang lebih bebas dan terbuka, masyarakat dinilai mampu memberikan dampak-dampak positif sebagai wujud nasionalisme seseorang, dibuktikan dengan cara tidak menyebarkan hoax, membuat berita-berita yang faktual, dan tidak melanggar etika-etika dalam menggunakan media sosial.

Dewasa ini semangat nasionalisme di kalangan pemuda mulai menurun. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pemuda yang menganggap bahwa budaya barat lebih modern dibanding dengan budaya sendiri. Generasi muda terutama di kalangan mahasiswa pelajar, banyak mengikuti budaya barat dari pada budaya sendiri. Hal ini bisa dilihat dari cara berpakaian, berbicara sampai pola hidup yang lebih banyak meniru budaya asing dari pada budayanya sendiri. Hal ini terjadi di hampir seluruh pelosok bukan hanya di kota-kota besar akan tetapi sudah merambah ke pelosok-pelosok desa. Akhir-akhir ini mulai banyak dibicarakan atau dipertanyakan tentang wawasan kebangsaan generasi muda. Banyak kegiatan dilakukan, mulai dari seminar, lokakarya sampai kongres Pancasila yang sampai sekarang sudah dilaksanakan. Semua kegiatan tersebut selalu melibatkan generasi muda sebagai subyek pengembang nilai-nilai Pancasila yang diharapkan dapat memberikan peran dan kontribusinya bukan hanya sekarang tapi juga yang akan datang menjadi aktor dan pelaku dalam pembangunan nasional.

Apa saja Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda yaitu :

  1. Memberikan contoh dan perilaku yang baik tentang rasa menghormati dan mencintai bangsa dan negara dengan cara mengenang perjuangan-perjuangan para pahlawan bagi kemerdekaan.
  2. Memberikan pengawasan kepada anak untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik dalam lingkup yang kondusif.
  3. Menggunakan produk-produk dalam negeri serta melestarikan kebudyaan yang ada di dalam negeri sendiri agar tidak dilupakan oleh generasi penerus bangsa.
  4. Menghilangkan pemikiran etnosentrisme dalam masyarakat karenabangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultural dan harus selalu dapat menerima perbedaan yang ada.
  5. Selektif dalam menyaring kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk kedalam negeri yang dilakukan sesuai dengan penerapan nilai-nilai Pancasila.

Maka, jelas merawat dan menjaga sikap-sikap Nasionalisme di kalangan pemuda bukanlah hal yang sulit, apalagi di era modern yang segala hal penuh dengan serba-serbi digital. Merawat dan menjaga juga berarti mengimplementasikan wujud nyata sikap Nasionalisme. Saat ini, Nasionalisme tidak melulu soal tumpah darah dan regang nyawa. Nasionalisme bisa diwujudkan dengan merawat kesatuan bangsa, menjaga stabilitas Negara, bahkan wujud kecilnya bisa berupa membantu saudara sebangsa setanah air yang sedang kesulitan, memberikan protes dan kritik terhadap pemerintah yang gagal melahirkan kebijakan baik nan berkualitas, atau menjadi pemuda yang mampu memberikan dan menyumbangkan buah pikirnya yang penuh dengan ide, gagasan, dan inovasi.

REFERENSI

Amrah. (2016). Mengulik Pengembangan Nasionalisme Generasi Muda di Era Digital. Jurnal Publikasi Pendidikan.

Lestari, Eta Yuni. (2019). Menumbuhan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda Di Era Globalisasi Melalui Penerapan Nilai-nilai Pancasila. Jurnal Adil Indonesia Volume 1 Nomor 1.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun