Mohon tunggu...
Alya Putri N
Alya Putri N Mohon Tunggu... Arsitek - Pelajar

Hobi menggambar tapi suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teks Kritik Film "Wa'alaikumussalam Paris"

11 Maret 2021   11:55 Diperbarui: 11 Maret 2021   12:08 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wa'alaikumussalam Paris adalah sebuah film yang ditulis sekaligus disutradarai oleh Benni Setiawan. Film ini rilis pada tanggal 17 Maret 2016. Film Wassalamu'alaikum Paris diperankan oleh Velove Vexia sebagai Itje dan Nino Fernandez sebagai Clement.

Film yang diproduksi Maxima Pictures ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Itje berasal dari desa bojong yang berharap hidupnya bisa berubah drastis setelah menikah dengan pria asal Perancis bernama Clement atau yang sering ia sebut Emen.

Selain Itje yang merasa bahagia bisa menikah dengan pria bule, orang tua Itje juga sama bahagianya anak perempuannya itu bisa mempunyai suami pria bule asal Perancis dan akan tinggal di Paris. Hal itu yang membuat orang tua Itje merasa besar kepala dan selalu memamerkan pada tetangganya tentang menantu bulenya itu.

Namun, Itje harus menerima kenyataan kalau apa yang telah ia harapkan jauh dari kenyataan. Itje dibawa ke sebuah desa terpencil di kota Bordeaux, yang merupakan sebuah perkebunan anggur dan tinggal dirumah ditengah-tengah hutan yang jauh dari mana-mana. Selain jauh dari keramaian lingkungan tersebut juga tidak ada internet, sehingga Itje sulit untuk berkomunikasi dengan orang tuanya dan tidak bisa update di media sosial.

Secara tidak langsung film ini bisa menjadi sindiran tentang keluarga zaman sekarang yang selalu menilai kebahagiaan itu berdasarkan dari banyaknya kekayaan yang dimiliki. Selalu update dimedia sosial, memamerkan apa yang ia punya bahkan milik orang lain. Tokoh Emen ini diceritakan merupakan seorang mualaf. Menjadi mualaf juga adalah salah satu syarat untuk bisa menikahi Itje. Sebagai seorang mualaf, Emen selalu bersemangat untuk belajar tentang Islam. Bahkan ia sampai membawa buku-buku Islam ketika ia akan tinggal di Perancis bersama Itje.

Selama di Perancis, Emen tidak pernah melihat istrinya itu sholat atau mengajarkan dirinya tentang Islam. Padahal menurut Emen, Itje sudah menganut agama Islam dari lahir. Meskipun mualaf, Emen ternyata teguh memegang agama barunya itu. Keputusannya untuk meninggalkan perkebunan anggur warisan ayahnya ia rela lakukan, karena kurang cocok dengan agama Islam yang baru dianutnya.

Dari film ini kita bisa belajar tentang bagaimana mengatur ekspektasi. Bahwa tidak semua yang kita bayangkan bisa menjadi kenyataan. Seperti yang ditunjukkan oleh Itje yang sudah berekspektasi setelah menikah dengan orang bule selain bisa mempunyai turunan yang cakep-cakep dan tinggal di luar negeri juga akan bermewah-mewah dan bahagia di Paris. Namun, ternyata kenyataannya berkata lain. Suaminya itu hanyalah seorang petani anggur yang tinggal disebuah daerah terpencil.

Dalam film ini juga terdapat kalimat-kalimat menohok yang bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita untuk tidak selalu menilai kebahagiaan bisa didapatkan dari harta. Yaitu "Ngapain punya suami baik tapi miskin". Emen ini memang hanya seorang petani anggur namun ia sangat menyayangi Itje dan berusaha untuk selalu membahagiakan istrinya itu.

Film yang bergenre komedi romantis ini akan memberikan pelajaran bagi kita akan arti kehidupan yang sesungguhnya. Bahwa kebahagiaan tidak bisa diukur oleh harta dan kemewahan.

Akting Velove Vexia yang berperan sebagai Itje ini sangat total ia lakukan. Ia bahkan harus menghitamkan kulitnya dan mewarnai rambutnya yang asalnya berwarna coklat menjadi hitam. Ia berusaha untuk bisa tampil senatural mungkin didalam film Wassalamu'alaikum Paris ini. Memakai pakaian yang sangat khas warga desa dan juga berbicara bahasa Sunda.

Pemilihan tempat tinggal Emen di Perancis juga sangat cocok sekali. Benar-benar tempat yang berada ditengah-tengah kebun yang jauh dari manapun. Musik dan juga pengambilan gambar yang dipakai juga sangat pas untuk menampilkan keindahan Perancis yang terkenal dengan menara Eiffel nya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun