Mohon tunggu...
Alya nurunnisa
Alya nurunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Seoarang mahasiswi yang haus akan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Toxic Positivity, Aku Butuh Kamu!

18 November 2020   08:01 Diperbarui: 18 November 2020   08:14 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Udah ikhlasin aja ya, mungkin belum jalannya kamu"

"Inget ya, apapun hasilnya kamu harus tetap semangat!"

"Semangat terus ya,apapun yang terjadi!"

Merasa tidak asing dengan kalimat di atas? Atau bahkan "akrab" dengan kalimat itu?. 

Ya, benar! Itu respons formalitas dari orang-orang ketika kita bercerita tentang kegagalan ataupun hal yang menyedihkan. 

Di situasi yang jauh dari kata normal ini, hal apa yang paling kamu butuhkan untuk tetap bisa menjalani hari seperti biasa? Buat sebagian orang, justru butuh toxic positivity.

Terkesan aneh, memang. Di saat banyak orang yang berusaha memusnahkan segala hal yang toxic di hidupnya, sebagian orang justru membutuhkannya sebagai sumber motivasi.

Sebelum kalian tau tentang toxic positivity, ada yang harus kalian tau dulu,nih! Tak asing lagi bagi generasi Z mendengar "toxic people". 

Apa itu toxic people? Toxic people atau bisa juga di maknai dengan orang yang "beracun".

Kok beracun? Beracun di sini bukan berarti sesuatu yang mematikan atau sesuatu yang mengandung racun. 

Jadi, toxic people berarti orang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun