Nah, sekarang udah tau kan apa itu toxic people. Kalau kita perhatikan, masih banyak orang yang menganggap semua hal yang berkaitan dengan toxic, itu pasti hal yang  negatif. Â
Padahal tidak semua yang berunsur kata "toxic" itu negatif. Contohnya, ada istilah yang sekarang kita kenal yaitu toxic positivity.
Toxic positivity? Apakah masih terdengar negatif? Ya! Pastinya dong! Eitss, bagi orang-orang tertentu aja, kok.Â
Sebelum membahas lebih dalam apa itu "Toxic Positivity" ada baiknya, kalau kita paham dulu tentang makna "Toxic Positivity".
"Toxic Positivity" Â bisa dimaknai dengan situasi dimana seseorang secara terus menerus berpikiran positif dan hanya bisa melihat sisi baiknya dari kehidupan seseorang tanpa mengetahui sisi buruk yang di alami lawan bicaranya.
Nah, sekarang udah tau kan arti "Toxic Positivity". Tetapi, akibat munculnya toxic positivity, banyak sebagian orang terganggu psikisnya.Â
Loh kok bisa? Jawabannya tentu sudah jelas, bisa dong! Alasannya, mereka menganggap toxic positivity yang berupa kalimat positif itu, membuat mereka lebih tertekan psikisnya.
Kadang kala, orang masih sulit membedakan antara rasa empati dengan toxic positivity. Rasa empati bisa kita kenali dengan kalimat,
" Wajar kok, jika kita merasa kecewa dalam keadaan ini"
" Aku pikir kamu pasti merasakan berat untuk saat ini. Tapi kita pernah melewatinya, dan kita akan melewatinya, lagi"
Sedangkan toxic positivity bisa kita kenali dengan kalimat,