Di era digital saat ini, transformasi teknologi informasi telah merambah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor ekonomi. Salah satu inovasi penting di bidang pembayaran digital di Indonesia adalah penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS merupakan standar nasional kode QR yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk memudahkan pembayaran digital secara terintegrasi dan efisien. Sistem ini sangat relevan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, meskipun QRIS menjanjikan kemudahan dan peningkatan inklusi keuangan, masih terdapat berbagai isu terkait pemahaman teknologi, aksesibilitas, dan keamanan yang dihadapi pelaku UMKM. Oleh karena itu, esai ini akan membahas pengaruh sistem QRIS terhadap perekonomian Indonesia dengan fokus utama pada dampaknya bagi pelaku UMKM.
QRIS dirancang untuk menyatukan berbagai metode pembayaran digital dalam satu standar kode QR yang berlaku nasional. Dengan demikian, pelaku UMKM tidak perlu lagi menggunakan berbagai kode QR dari banyak penyedia layanan pembayaran, yang sebelumnya menjadi kendala dan biaya tambahan. Menurut teori inklusi keuangan, kemudahan akses ke layanan keuangan digital dapat meningkatkan partisipasi ekonomi pelaku usaha kecil dan menengah, memperluas pasar, serta meningkatkan efisiensi transaksi.
Berbagai penelitian empiris menunjukkan bahwa penerapan QRIS memberikan dampak positif terhadap UMKM. Contohnya, penggunaan QRIS meningkatkan kemudahan transaksi dan mempercepat proses pembayaran, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan harian pelaku UMKM hingga 5-10%. Studi di daerah seperti Purbalingga dan Toraja Utara mengonfirmasi bahwa UMKM yang mengadopsi QRIS mengalami perluasan basis pelanggan dan peningkatan volume transaksi. Selain itu, QRIS membantu mengurangi risiko seperti penipuan uang palsu dan pencurian yang sering terjadi pada transaksi tunai.
QRIS dirancang untuk menyatukan berbagai metode pembayaran digital dalam satu standar kode QR yang berlaku nasional. Dengan demikian, pelaku UMKM tidak perlu lagi menggunakan berbagai kode QR dari banyak penyedia layanan pembayaran, yang sebelumnya menjadi kendala dan biaya tambahan. Menurut teori inklusi keuangan, kemudahan akses ke layanan keuangan digital dapat meningkatkan partisipasi ekonomi pelaku usaha kecil dan menengah, memperluas pasar, serta meningkatkan efisiensi transaksi.
Berbagai penelitian empiris menunjukkan bahwa penerapan QRIS memberikan dampak positif terhadap UMKM. Contohnya, penggunaan QRIS meningkatkan kemudahan transaksi dan mempercepat proses pembayaran, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan harian pelaku UMKM hingga 5-10%. Studi di daerah seperti Purbalingga dan Toraja Utara mengonfirmasi bahwa UMKM yang mengadopsi QRIS mengalami perluasan basis pelanggan dan peningkatan volume transaksi. Selain itu, QRIS membantu mengurangi risiko seperti penipuan uang palsu dan pencurian yang sering terjadi pada transaksi tunai.
Namun, ada pula tantangan yang perlu diperhatikan. Keterbatasan literasi digital dan akses internet masih menjadi hambatan utama bagi sebagian UMKM dalam mengoptimalkan penggunaan QRIS. Selain itu, kekhawatiran terkait keamanan data pribadi dan transaksi digital juga menjadi isu yang harus diatasi melalui edukasi dan penguatan regulasi.
Secara keseluruhan, QRIS telah memberikan kontribusi penting dalam mempermudah transaksi digital bagi pelaku UMKM, namun untuk mengoptimalkan manfaatnya diperlukan upaya terpadu berupa edukasi, peningkatan infrastruktur, insentif biaya, pengembangan teknologi yang ramah pengguna, serta kolaborasi lintas sektor. Dengan langkah-langkah tersebut, QRIS dapat menjadi alat efektif dalam mendukung inklusi keuangan, memperkuat daya saing UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Secara makro, implementasi QRIS mendukung percepatan digitalisasi ekonomi nasional dan meningkatkan inklusi keuangan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan semakin banyak UMKM yang memanfaatkan QRIS, transaksi non-tunai meningkat, yang berkontribusi pada transparansi ekonomi dan pengurangan biaya transaksi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI