Mohon tunggu...
Alya Maysa
Alya Maysa Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Informatika | Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Seseorang yang memiliki kreativitas dan memiliki minat pada bidang Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Software Architecture: Fondasi Tak Terlihat, Dampak yang Tak Terelakkan

14 Maret 2025   12:14 Diperbarui: 14 Maret 2025   12:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia rekayasa perangkat lunak, perbincangan seputar Software Architecture sering kali terdengar seperti pembahasan yang bersifat teknis dan abstrak. Namun, dampaknya terhadap keberhasilan sebuah sistem tidak dapat diremehkan. Software Architecture bukan hanya sekadar pola desain atau pemilihan teknologi, melainkan fondasi utama yang menentukan bagaimana suatu sistem dapat bertahan, berkembang, dan beradaptasi dalam jangka panjang.

Peran Kritis Software Architecture

Seperti dalam dunia konstruksi bangunan, arsitektur perangkat lunak adalah cetak biru yang menentukan stabilitas dan keberlanjutan suatu aplikasi. Perancangannya tidak hanya memengaruhi bagaimana sistem bekerja secara internal, tetapi juga menentukan pengalaman pengguna, efisiensi pengembang, serta biaya operasional.

Tanpa arsitektur yang solid, sistem perangkat lunak rentan terhadap berbagai masalah seperti performa yang lambat, ketidakmampuan menangani pertumbuhan pengguna, kesulitan dalam pengembangan fitur baru, dan bahkan kegagalan total dalam memenuhi kebutuhan bisnis. Kasus-kasus seperti sistem yang tidak dapat di-scale saat trafik meningkat atau aplikasi yang sulit diperbaiki karena kode yang terlalu kompleks adalah bukti nyata betapa krusialnya perancangan arsitektur yang matang sejak awal.

Monolitik vs. Microservices: Pilihan yang Tidak Sederhana

Dalam perancangan software, salah satu perdebatan klasik adalah antara Monolithic Architecture dan Microservices Architecture. Meskipun tren industri saat ini banyak beralih ke microservices, bukan berarti pendekatan monolitik harus ditinggalkan sepenuhnya. Setiap pilihan memiliki konteks dan tantangan tersendiri.

Arsitektur monolitik lebih mudah dikembangkan dalam tahap awal karena seluruh komponen sistem berada dalam satu kesatuan. Namun, ketika sistem berkembang, pemeliharaan dan skalabilitas menjadi tantangan besar. Sebaliknya, microservices menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi, tetapi kompleksitasnya meningkat karena komunikasi antar layanan menjadi tantangan tersendiri.

Pada akhirnya, pemilihan antara monolitik dan microservices harus berdasarkan kebutuhan bisnis dan teknis. Tidak jarang sebuah sistem mengadopsi pendekatan modular monolith, yang menggabungkan keunggulan kedua arsitektur untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan pengelolaan.

Software Architecture dan Skalabilitas

Salah satu aspek penting dari arsitektur perangkat lunak adalah kemampuannya untuk menangani pertumbuhan pengguna dan beban kerja. Skalabilitas bisa bersifat vertikal (meningkatkan kapasitas server) atau horizontal (menambah jumlah server untuk membagi beban kerja).

Kesalahan dalam perancangan arsitektur dapat berujung pada bottleneck yang menghambat performa sistem. Misalnya, dalam sistem pemesanan tiket online, kegagalan dalam mendesain arsitektur yang scalable dapat menyebabkan antrian panjang atau bahkan crash saat terjadi lonjakan pengguna, seperti dalam kasus konser atau pemesanan tiket transportasi di musim liburan.

Pendekatan seperti load balancing, caching, database sharding, dan event-driven architecture menjadi solusi yang banyak diterapkan untuk memastikan sistem tetap responsif dalam kondisi beban tinggi. Tanpa pemikiran yang matang tentang bagaimana suatu sistem akan berkembang, kita bisa terjebak dalam situasi di mana penambahan fitur justru menghambat performa keseluruhan aplikasi.

Maintainability dan Evolusi Perangkat Lunak

Software Architecture yang baik bukan hanya tentang bagaimana sistem bekerja saat ini, tetapi juga bagaimana sistem tersebut dapat berkembang di masa depan. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan teknologi baru, perbaikan bug, dan perubahan kebutuhan bisnis sangatlah penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun