Mohon tunggu...
Alyah Wadhah
Alyah Wadhah Mohon Tunggu... Mahasiawa ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Menulis bagian dari melepaskan, ditengah rutinitas, apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar harus di keluarkan. Menariknya, menulis adalah bagian untuk melepaskan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi Sosial Budaya untuk Inovasi Pengembangan SDM

27 Juli 2025   15:37 Diperbarui: 27 Juli 2025   15:37 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alya Wadhah, Mahasiwa Prodi Manajemen SDM Institut Teknologi Ahmad Dahlan Jakarta (Foto: Pribadi)

Hal ini menjadi fondasi kuat bagi tumbuhnya SDM yang tidak hanya ramah wisatawan, tapi juga inovatif dalam mengembangkan ekonomi lokal.

Sebagaimana diungkapkan I Nyoman Sutarna, tokoh adat setempat,

"Kami menjaga tradisi bukan sekadar melestarikan masa lalu, tapi membangun masa depan anak cucu kami dengan nilai-nilai yang kami pahami." Ungkap I Nyoman Sutarna.

Membangun SDM dari Akar Budaya

Membangun SDM tidak bisa hanya dari atas ke bawah. Justru harus dimulai dari akar, dari pemahaman tentang siapa mereka, nilai apa yang mereka pegang, dan apa yang menjadi kekuatan mereka. Inilah pentingnya menggali budaya lokal, bukan hanya untuk dilestarikan, tapi juga dijadikan landasan inovasi.

Contohnya, pelatihan kewirausahaan di desa bisa dikaitkan dengan potensi lokal seperti kerajinan, pertanian organik, atau kuliner tradisional. Selain memberi nilai ekonomi, pendekatan ini juga membangun rasa bangga pada identitas budaya mereka sendiri.

Kolaborasi: Kunci antara Budaya, Inovasi, dan SDM

Untuk benar-benar mewujudkan pengembangan SDM berbasis sosial budaya, perlu ada kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, lembaga pendidikan, pelaku usaha, hingga komunitas lokal harus duduk bersama. 

Data sosial budaya bisa digali dan dipetakan. Pelatihan bisa disesuaikan dengan karakter masyarakat setempat. Bahkan teknologi bisa dijadikan alat bantu untuk melestarikan dan mengembangkan budaya menjadi peluang ekonomi baru.

Di beberapa kabupaten seperti Sumba Timur (NTT) dan Enrekang (Sulsel), pendekatan pelatihan SDM dengan sentuhan budaya mulai diuji coba. 

Misalnya, pelatihan kepemimpinan diadaptasi dari nilai adat dan peran tokoh masyarakat sebagai panutan. Hasilnya, peserta lebih mudah memahami karena pendekatannya sesuai dengan konteks lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun