Mohon tunggu...
Alyaa Safira
Alyaa Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hedonisme Menjadi Fenomena Budaya Konsumen dalam Berbelanja

12 Januari 2023   13:36 Diperbarui: 12 Januari 2023   13:50 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:intothegloss.com

Berbelanja menjadi salah satu aktivitas manusia, yaitu dengan membeli sesuatu, baik barang maupun jasa. Semua orang pasti akan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari kebutuhan yang penting dan perlu di dahulukan hingga yang tidak penting. Dengan berkembangnya zaman, berbelanja yang dahulu digunakan untuk memenuhi kebutuhan, kini dapat berubah menjadi alat untuk mendorong seseorang memenuhi hasrat dalam dirinya dan juga dapat menjadi kegiatan untuk mengisi waktu luang.

Seiring dengan maju nya teknologi, kini diberbagai tempat masyarakat selalu di suguhi oleh berbagai macam informasi yang membuat masyarakat berperilaku konsumtif. Mulai dari sosial media, majalah dan iklan-iklan yang tersebar. Fenomena ini membawa kita kedalam beberapa hal negatif. Dimana yang seharusnya masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan namun kini masyarakat cenderung sebaliknya. Menghambur-haburkan uang dan membeli barang yang memenuhi gengsi sudah menjadi hal yang kerap dilakukan oleh masyarakat.

Budaya konsumen menimbulkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak positifnya adalah menambah lapangan pekerjaan. Sedangkan, dampak negatifnya adalah memunculkan hedonisme, dan budaya-budaya yang dikonsumsi cenderung mengalihkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting.

Salah satu contoh negatif dari budaya konsumen adalah perilaku dan gaya hidup hedonisme pada masyarakat, karena gaya hidup seseorang dapat dilihat dengan apa yang dikonsumsinya. 

Masyarakat cenderung menggunakan barang yang memiliki harga yang lebih mahal dan bermerk untuk memenuhi gengsi semata. Hal ini akan menimbulkan nilai baru dan tercipta status sosial baru sesuai dengan apa yang dimiliki dan dikenakannya. contoh hedonisme dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku berbelanja secara boros dengan membeli apa yang di inginkan bukan apa yang diperlukan. Gaya hidup yang cenderung menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan hidup dan Gaya hidup yang telah berubah ini disebut dengan gaya hidup hedonisme.


Perilaku hedonisme ini memiliki banyak faktor. Penyebab paling utama hedonisme ada pada  diri sendiri karena manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya. Tetapi Globalisasi juga menjadi salah satu penyebab dari perilaku hedonisme ini. Karena, Kebiasaan-kebiasaan serta paham yang di dapat di dunia maya atau di lingkungannya, dianggap menjadi penyebab orang-orang tertarik untuk mengadaptasi gaya hidup hedonisme.

Akibat dari hedonisme ini masyarakat akan menjadi boros dan banyak orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang yang mahal untung mengangkat status sosialnya. Dapat juga memicu hutang dan membuat kondisi keuangan tidak stabil karena ia memiliki pandangan bahwa tujuan utama dalam hidupnya adalah untuk kenikmatan serta kesenangan pribadinya saja. Alangkah lebih baiknya jika masyarakat dapat lebih bijak dalam membedakan kebutuhan dan nafsu semata. Dapat membedakan mana yang penting dan mana yang tidak, Mana yang ingin didapatkan hanya untuk kesenangan dan mana yang didapatkan untuk kebutuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun