Mohon tunggu...
Alya Anaqi Putri
Alya Anaqi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Struktur Umur Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

4 Januari 2023   02:47 Diperbarui: 4 Januari 2023   14:39 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penduduk merupakan faktor penting dalam pembangunan suatu wilayah. Menurut teori pertumbuhan model Solow, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi (Todaro & Smith, 2014: 138). Dengan demikian, adanya perubahan pada faktor produksi, yang salah satunya adalah penduduk akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan potensi yang harus dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Selama sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,6 persen di saat beberapa negara mengalami perlambatan akibat adanya krisis finansial. Akan tetapi, sejak tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, yaitu sebesar 66,45 persen pada tahun 2010 67,40 persen pada tahun 2016. Peningkatan penduduk usia kerja tersebut belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, walaupun distribusi Produk Domestik Bruto (PDB) menurut pengeluaran di Indonesia di dominasi oleh konsumsi rumah tangga, yaitu antara 63,15 persen di tahun 2001 menjadi 57,66 persen di tahun 2016.

Menurut teori siklus kehidupan (life cycle hypothesis) yang dikemukakan oleh Modigliani (1986) menyatakan bahwa pendapatan bervariasi dan dapat diprediksikan selama kehidupan seseorang. Orang tersebut menggunakan tabungan serta pinjaman untuk meratakan konsumsi selama hidup nya. Dengan demikian, setiap kelompok umur mempunyai perilaku yang berbeda dalam kegiatan ekonomi sehingga mempunyai pengaruh yang berbeda juga terhadap pertumbuhan ekonomi.

Saat ini Indonesia tengah memasuki masa transisi demografi. Transisi demografi ditandai dengan penurunan tingkat kelahiran dan kematian. Angka fertilitas total (total fertility rate/TFR) Indonesia menurun dari 5,61 anak perempuan menurut Sensus Penduduk (SP) 1971 menjadi 2,28 anak  perempuan  menurut Survei  Penduduk  Antar  Sen-sus (SUPAS) 2015. Sementara itu, angka kematianbayi menurun dari 47 per 1.000 kelahiran hiduppadaSensus Penduduk 2000menjadi 32 per 1.000kelahiran hidup pada SUPAS 2005, 26 per 1.000 kelahiran hidup pada SP 2000, dan 22 kematian bayi per  1.000 kelahiran hidup pada SUPAS 2015. Penurunan tingkat kelahiran dan kematian ini menyebabkan adanya perubahan struktur umur penduduk.

Berdasarkan komposisi penduduknya, penduduk Indonesia pada tahun 2015 berbentuk konstruktif, yang berarti sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur produktif yang ditandai de ngan bentuk piramida penduduk yang cembung di  bagian  tengah.  Dalam  kondisi  ini,  penduduk usia kerja akan mengalami peningkatan sehingga menurunkan rasio ketergantungan umur. Menurut hasil SUPAS 2015, rasio ketergantungan umurpenduduk usia tidak produktif dengan penduduk usia produktif adalah sebesar 49,2, yang berarti dari setiap 100 penduduk usia produktif (15–64 tahun)terdapat sekitar 49 penduduk usia tidak produktif (kurang dari 15 tahun dan 65 tahun ke atas). 

Angka ini mengalami penurunan dibandingkan hasil SP2000 sebesar 53,76 dan hasil SP 2010 sebesar 51,33. Kondisi peningkatan penduduk usia kerja dan penurunan rasio ketergantungan penduduk disebut sebagai bonus demografi atau windows of opportunity. Bonus demografi di Indonesia ini telah dimulai sejak 1980-an sebagai dampak dari penurunan tingkat kelahiran dan kematian karena adanya program Keluarga Berencana (Adioetomo, 2016) dan akan mencapai puncaknya pada tahun 2020.

(Sugiyanto, 2021)

https://jepi.fe.ui.ac.id/index.php/JEPI/article/view/1209

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun