Mohon tunggu...
alya ananda
alya ananda Mohon Tunggu... mahasiswa uin bukittinggi

hobi saya berjualan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Belanja Online Menyebabkan Permintaan Di Pasar Tradisional Menurun

6 Oktober 2025   07:51 Diperbarui: 6 Oktober 2025   07:51 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pola konsumsi. Kehadiran platform belanja online menjadi fenomena yang menggeser perilaku belanja tradisional. Kini, masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja melalui e-commerce atau marketplace dibandingkan harus datang langsung ke pasar tradisional. Fenomena ini berdampak signifikan terhadap permintaan barang di pasar tradisional yang semakin menurun.

Perubahan Pola Belanja Masyarakat

Salah satu alasan utama mengapa belanja online semakin diminati adalah faktor kemudahan dan efisiensi waktu. Konsumen dapat membeli berbagai kebutuhan hanya dengan menggunakan ponsel pintar, tanpa perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk pergi ke pasar. Selain itu, sistem pembayaran yang praktis serta layanan pengiriman yang cepat semakin memperkuat daya tarik belanja online.

Di sisi lain, pasar tradisional masih identik dengan aktivitas tawar-menawar dan transaksi tunai. Pola ini dianggap kurang praktis bagi sebagian masyarakat modern, terutama generasi muda yang lebih terbiasa dengan sistem digital. Akibatnya, permintaan barang di pasar tradisional cenderung menurun dari waktu ke waktu.

Dampak Penurunan Permintaan di Pasar Tradisional

Menurunnya permintaan di pasar tradisional menimbulkan berbagai dampak, antara lain:
1.Pendapatan pedagang berkurang, Pedagang tradisional mengalami kesulitan mempertahankan omzet harian karena semakin sedikit konsumen yang datang.
2.Persaingan tidak seimbang, Pedagang pasar tradisional sulit bersaing dengan e-commerce yang menawarkan harga lebih kompetitif, promo besar-besaran, serta variasi produk yang lebih lengkap.
3.Perubahan struktur ekonomi lokal, Pasar tradisional yang dulunya menjadi pusat perputaran ekonomi daerah kini semakin sepi, sehingga dapat memengaruhi stabilitas ekonomi masyarakat kecil.
4.Perubahan sosial budaya, Pasar tradisional bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga ruang interaksi sosial. Menurunnya jumlah pengunjung berpotensi mengurangi nilai budaya tersebut.

Upaya Menghadapi Tantangan

Agar pasar tradisional tetap bertahan, diperlukan inovasi dan strategi adaptasi, seperti:
*Digitalisasi pasar tradisional, misalnya melalui platform belanja online berbasis komunitas atau aplikasi lokal.
*Meningkatkan kualitas layanan, baik dari segi kebersihan, kenyamanan, maupun variasi produk.
*Menghadirkan pengalaman belanja berbeda, seperti memperkuat interaksi sosial, menyediakan produk segar, dan menjaga harga tetap bersaing.
*Kerjasama dengan pemerintah, dalam bentuk pelatihan digital marketing untuk pedagang dan program revitalisasi pasar tradisional.

Jadi, Fenomena belanja online telah mengubah pola konsumsi masyarakat dan menurunkan permintaan di pasar tradisional. Meski membawa dampak negatif bagi pedagang kecil, situasi ini juga membuka peluang bagi pasar tradisional untuk bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Dengan strategi adaptif dan dukungan berbagai pihak, pasar tradisional tetap memiliki ruang untuk bertahan di tengah derasnya arus digitalisasi ekonomi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun