Sebagai imam sholat isya', tarawih dan sholat subuhnya bergantian antara suami dan si bungsu. Sedangkan pengisi kultumnya bergantian antara si tengah, si bungsu, dan saya. Walaupun pengetahuan kami sangat dangkal dalam ilmu agama, tetapi melalui mbah Google kami menjiplak. Kata suami yang penting ada ilmu tambahan katanya.
Meski pada pelaksanaannya si bungsu suka menghindar...hehe, dan si tengah harus menggantikan. Ia lebih memilih menjadi imam daripada mengisi kultum. Yah kami sekeluarga masih belajar, dan sekalian melatih rasa percaya diri si bungsu agar tumbuh dengan baik.
Saya percaya bahwa pendidikan terbaik adalah berawal dari keluarga. Kami hanya berusaha memberikan bekal semampu kami sebagai orangtua. Bekal dari orangtua adalah pondasi untuk anak, sehingga harus kuat baik dalam hal tauhid maupun aqidahnya. Karena di luar sana banyak hal yang kadang membuat anak-anak menjadi salah pergaulan jika bekal dari rumah tidak cukup kuat. Sekali lagi bismillah kami hanya berusaha semampu kami. Â
Pada Ramadhan tahun ini, masjid sudah dibuka untuk sholat berjamaah dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Kami pun sekeluarga melaksanakan sholat tarawih di masjid. Untuk tadarus suami di masjid, saya dan anak di rumah.
Kegiatan suami saat siang hari, mengurus hewan peliharaannya yaitu ayam dan juga ikan gurameh di kolam kecilnya. Pagi seusai sholat subuh, adalah rutinitas saya memasak air untuk membuat adonan makanan ayam berupa katul/dhedhak. Katul atau dhedhak ini berasal dari kulit biji padi yang halus (hasil samping saat menggiling padi menjadi beras).
Jika ada sisa makanan yang sudah tidak dimakan lagi, larinya juga ke adonan dhedhak/katul. Dhedhak/katul menjadi makanan pokok ayam-ayam kami. Di samping itu juga dicampur dengan dedaunan papaya atau daun ginseng yang tumbuh subur di halaman samping rumah.
Setelah adonan ayam selesai dan dingin, masuklah suami ke kendang ayamnya. Berebutan ayam-ayam menyambut kedatangan rejekinya tiap pagi dan sore. Ya, ayam-ayam ini diberi makan tiap pagi dan sore. Selain itu juga diberikan minum air matang yang sudah dingin atau hangat.
Kegiatan suami di kandang ini bisa berjam-jam. Jika kandang ada yang rusak, beliau memperbaiki sendiri dengan membuatkan kandang dari bilah bambu yang di potong-potong.
Saat ayam-ayam bertelur, telur harus segera disisihkan dan disimpan di tempat yang aman untuk ditetaskan. Untuk anak ayam, makanan berupa sentrat khusus untuk bayi ayam. Kemudian bertingkat dicampur dengan butiran jagung yang digiling halus jika sudah agak besar. Demikian aktifitas ini berlangsung setiap hari pagi dan sore.
Setelah ayam-ayam ini perkembangannya baik dan layak untuk dijual, suami mempunyai pemasaran sendiri lewat teman-temannya.Lumayan buat tambah uang jajan dan sebagian untuk modal beli ayam lagi.
Untuk ikan guramehya, setiap sore sehabis asar, suami mencari daun lompong/keladi liar yang tumbuh di pematang sawah. Daun keladi ini sebagai nutrisi tambahan bagi ikan selain pellet. Alhamdulillah, untuk ikan gurameh kami tak pernah membeli jika ingin memasaknya. Cukup memancing dari kolam saja. Dan jika berlebih ada sebagian dibagi untuk tetangga.