Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya Hidup Bertetangga

9 April 2021   02:31 Diperbarui: 9 April 2021   02:43 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kumparan.com; desain: Canva

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tetangga adalah orang yang rumahnya berdekatan. Semua yang saling berdekatan rumahnya dengan kita adalah tetangga kita. Mempunyai tetangga adalah satu keberuntungan dan bahkan kebahagiaan tersendiri. Beruntung karena kita tidak hidup sendiri di tempat tersebut, sehingga setiap hari bisa menjalin hubungan baik, tukar pikiran dan pula saling menolong.

Mempunyai tetangga juga menimbulkan kebahagiaan tersendiri, di mana suatu saat kita sedang mengalami kesulitan atau kesusahan, ada yang menghibur dan membantu. Padahal mereka bukan saudara atau famili kita. Tetapi kehadiran tetangga membawa ketenangan tersendiri. Sehingga ada falsafah yang mengatakan, saudara terdekat kita adalah tetangga.

Apalagi bagi yang tinggal di pedesaan seperti saya. Tinggal di dusun meskipun jauh dari perkotaan, tetapi banyak hal yang tidak bisa didapatkan di kota. Saya sangat bersyukur bisa tinggal di dusun, karena:

- Rasa gotong royong masih sangat kental dan dijunjung tinggi. Setiap ada kegiatan dusun seperti pengecoran jalan dusun, pembangunan masjid, perbaikan parit, bersih desa, dan masih banyak kegiatan lain, akan dikerjakan secara bersama dan tidak memungut upah. Keperluan konsumsi kegiatan dilakukan secara bergilir dan berkelompok. Mereka mengerjakan dengan ikhlas dan gembira.

- Selalu bermusyawarah sebelum melakukan kegiatan yang bersifat untuk kepentingan bersama, melibatkan peran para orang tua, tokoh masyarakat, peran pemuda, dan peran kaum ibu. 

Demikian juga jika ada salah satu warga yang akan mengadakan hajatan, ia cukup minta tolong tetangga kanan kiri dan warga sekitar untuk pelaksanaan acaranya. Semua dirembug Bersama dengan rasa kekeluargaan. Adanya perbedaan pendapat itu hal biasa dan sering terjadi, tetapi semua dipertimbangkan dan diputuskan mana yang terbaik.

- Saat ada kejadian mendadak atau hal yang tak terduga, para tetangga bahu -- membahu mengulurkan tangan dan menolong. Contoh saat ada warga yang meninggal dunia, kaum tua, muda, laki dan perempuan membaur memberikan pertolongan tanpa diminta. Kebutuhan dicukupkan para tetangga terlebih dahulu.

- Tinggal di dusun, terasa damai, karena suasananya lebih tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian kendaraan ataupun bisingnya suara pabrik.

- Udara masih segar, oleh karenanya sangat baik untuk kehidupan paru-paru. Ini kentara sekali terutama pada pagi hari. Segarnya udara ini dikarenakan masih banyaknya pepohonan tumbuh subur di pekarangan penduduk. Dedaunan dari pepohonan ini setiap pagi hingga siang hari menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan bagi pernapasan semua makhluk hidup.

- Alamnya masih alami, tanah persawahan menghijau dengan tanaman-tanaman yang menyejukkan pandangan mata. Keindahan ini tak akan ditemukan di kota. Suasana desa yang membawa nuansa alam, merasuki sanubari hingga malam menjelang. Suara khas  jejangkrik meramaikan suasana malam dan sesekali burung malam menekur menyapa kekawanan hewan malam.

- Suasana damai hidup di dusun, penduduk yang ramah tamah, tak akan tergantikan. Terngiang selalu lagu Desaku Yang Kucinta karya Liberty Manik. Berikut liriknya:


  • Desaku yang ku cinta
  • Pujaan hatiku
  • Tempat ayah dan bunda
  • Dan handai taulanku
  • Tak mudah ku lupakan
  • Tak mudah bercerai
  • Selalu ku rindukan
  • Desaku yang permai

  • Lagu dan liriknya sederhana, tetapi selalu terkenang sepanjang masa.

Kembali ke topik awal. Hidup bertetangga dengan baik sangat dianjurkan, sehingga kedamaian kan selalu tercipta, persatuan akan terjaga. Seperti disebutkan dalam firman Allah dalam surat An Nisa (4) : 36, yang artinya: "...Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu-bapa, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu..."

Ayat tersebut adalah sebagai perintah Allah kepada umat manusia, agar berbuat baik dengan tetangga. Tetangga yang paling kecil lingkupnya adalah orang-orang yang tinggal di dekat kita. Kanan kiri depan belakang rumah kita, sampai tetangga satu dusun, satu kampung. 

Tetangga yang lebih besar lingkupnya adalah negara tetangga, yaitu negara yang berbatasan dengan negara kita. Ada Malaysia, Brunei Darusalam, Papua Nugini, Timor Leste, Philipina, Australia, Singapura, Vietnam, Thailand, India (organisasi.org).  

Kehidupan bertetangga di perkotaan tentu berbeda dengan di desa. Suasana kebatinan antar tetangga, rasa saling peduli satu sama lain tentu tak sedekat di desa. Kebanyakan penduduk kota adalah pendatang dari berbagai wilayah. Apalagi di kota-kota besar, mungkin sulit ditemui gotong royong dan kerja bakti penduduk. Banyak pekerjaan yang tentu memungut upah, karena para pekerja adalah bukan penduduk asli.

Kondisi ini tentu dahulu tergeser secara perlahan-lahan dengan semakin banyaknya penduduk desa yang urban ke perkotaan, mencari mata pencaharian. Tetapi di beberapa wilayah perkotaan tentulah tetap ada musyawarah dan rembug RT atau RW, dan rasa saling menghargai satu sama lain masih ada. Terutama bagi penduduk yang sudah menetap lama. Banyak contoh di beberapa kota masih ada kegiatan gotong royong antar warga.

Kehidupan bertetangga dengan negara lain juga harus baik, agar kehidupan kedamaian tercipta di bumi ini. Saling menjaga dan menghormati batas territorial masing-masing negara, menjalin kerja sama di berbagai bidang dan menjalankannya dengan amanah agar tercipta kerukunan dan perdamaian antar negara.

Pada prinsipnya, hidup bertetangga dan menjadi tetangga, baik di desa maupun di kota, maupun kehidupan bertetangga dengan negara lain, tentulah akan tetap menyenangkan selama kita bisa saling menghargai satu sama lain. Saling menyayangi, menghormati, menjaga lisan tidak saling menyakiti, saling tolong menolong dalam kebaikan, dan menjaga sikap baik dalam bertetangga  adalah kunci hidup bertetangga.

Walaupun suatu saat dalam kondisi tertentu kita juga perlu waspada jika ada tetangga yang berbuat tidak baik terhadap diri  dan keluarga kita, bukan berarti lantas menumbuhkan rasa curiga, tetapi lebih ke sikap berhati-hati.

Sekian dan mohon maaf bila ada hal yang kurang pas dalam menyampaikan.

Salam...

Bantul, 8 April 2021

arti:
saking kulino: sangat terbiasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun