Mohon tunggu...
Alvitus Minggu
Alvitus Minggu Mohon Tunggu... Dosen - laki-laki

jangan menyerah sebelum bertarung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Meneropong Peran Imaje kandidat Dalam Memenangkan Pilpres 2019

31 Januari 2019   10:47 Diperbarui: 31 Januari 2019   10:52 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan Presiden berbasis hukum pemilu yang demokratis dan fair merupakan sebuah tradisi serta menjadi standar yang berlaku dalam dunia demokrasi.  Kandidat yang menang dalam pemilu maka menjadi pihak yang memiliki kapasitas memimpin pemerintahan. 

Skema tersebut tentu tidak terlepas dari peran partai sebagai pengusung utama kandidat presiden dan wakil presiden. Lebih dari itu  partai merupakan sebagai kata kunci dalam menjaga keberlangsungan sistem politik dalam suatu negara. 

Pemilihan Presiden, partai dan pemilu merupakan instrumen penting untuk melahirkan pemimpin pemerintahan yang dipercaya untuk mengelolah negara dalam rangka mendistribusikan sumber daya keseluruh wilayah negara secara adil dan merata. Pemilihan Presiden sudah menjadi kebutuhan demokrasi yang bersifat mutlak yang pada umumnya dilakukan  negara-negara di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia sendiri. 

Pemilihan umum presiden merupakan proses demokrasi prosedural menuju demokrasi substansial. kita menyadari beberapa bulan lagi tepatnya tanggal 17 April 2019  rakyat Indonesia memasuki babak baru yang disebut dengan pesta demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden periode 2019-2023 yang mengikutsertakan dua pasangan calon yaitu pasangan calon nomor satu Jokowi-Maruf dan pasangan calon nomor dua Prabowo-Sandi. 

Pasangan calon nomor satu Jokowi-Maruf diusung  10 partai politik yaitu PDIP, Golkar, PPP, PKB, Nasdem, PKPI, PSI, dan PBB. Sementara pasangan calon nomor dua Prabowo-Sandi diusung 4 partai politik yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Berkarya.

Dalam pertarungan pilpres mendatang pasangan calon tentu melibatkan berbagai unsur kekuatan politik mulai dari ketersediaan kemampuan logistik sampai pada level kemampuan teknis politik. 

Pemilihan presiden merupakan wilayah pertarungan politik tentu memiliki konsekuensi logis untuk menyiapkan strategi-strategi politik yang digunakan untuk merealisasikan cita-cita politik serta tujuannya untuk memperoleh kekuasaan dan pengaruh sebanyak mungkin dengan cara memperoleh hasil yang baik dalam pemilu, agar dapat mendorong kebijakan-kebijakan yang dapat mengarah kepada perubahan masyarakat melalui ide atau gagasan sebagai basis perjuangan bagi para kandidat demi memenangkan pertarungan kekuasaan politik.

Kemenangan kekuasaan politik sangat ditentukan sejauhmana strategi-strategi politik dalam memainkan peran imaje kandidat untuk mempengaruhi presepsi publik. 

Peran imaje yang dimaksudkan meliputi; rekam jejak calon, prestasi-prestasi yang mereka peroleh, ide/gagasan yang mereka tawarkan kepada publik, kemampuan calon pada saat tampil mengikuti debat tentang tema tertentu maupun modal sosial lain yang tidak kalah penting sebagaimana penjelasan dalam teori modal yang dicetuskan sosiolog Prancis (Piere Bourdieu, 2014: 109-110). 

Teori modal ini sangat berhubungan dengan konstalasi kekuasaan guna mengetahui modal-modal apa saja yang digunakan dan dimiliki  para aktor politik maupun elit-elit yang terlibat dalam kontestasi politik dalam pertarungan  pemilihan Presiden 2019. 

Dengan mengetahui modal-modal tersebut maka kita akan tahu sejauh mana para aktor politik tersebut bermain dan seampuh apa jurus-jurus maupun strategi-strategi yang mereka tempuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun