Mohon tunggu...
Alvi Tita Wijaya
Alvi Tita Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester akhir Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah di Universitas Negeri Malang. Doakan skripsi saya cepat selesai. Aamiin

Suka sekali bikin konten video, suka ngedit, perfeksionis tapi banyak malesnya, suka baca buku tapi jarang ada yang kelar. Semoga hidup saya bmasih ada manfaatnya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

SMP Laboratorium UM Mulai Rintis Program Baru "Bank Sampah untuk Sekolah"

21 November 2021   17:40 Diperbarui: 21 November 2021   17:42 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unit Bank Sampah "Mekar Sari" (dokpri)

Bank sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan sampah yang dilakukan secara kolektif yang bertujuan mendorong masyarakat untuk berperan aktif didalamnya. Bank sampah akan menampung, memilah, serta menyalurkan sampah yang memiliki niali ekonomi di pasar sehingga masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi dari menabung sampah.

Sampah yang disetorkan harus sudah dipilah sesuai dengan persyaratan yang ada. Persyaratan ini dilakukan agar masyarakat mempu memisah dan mengelompokkan sampahnya. Sampah dapat dipisahkan menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup, sehingga sampah ini dapat dengan mudah membusuk dan terurai oleh alam. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari hasil olahan manusia. Sampah anorganik terdiri atas beberapa jenis yaitu: sampah kertas, kaca, plastik, dan metal.

Bank sampah sudah ada di Malang sejak tahun 2011 yang tepatnya diresmikan oleh Bapak Prof. DR. Balthasar Kambuaya, MBA pada tanggal 15 November 2011. Sebelum adanya Bank Sampah Malang, belum ada lembaga yang mengelola sampah secara terstruktur. Bank sampah memiliki berbagai tujuan, diantaranya: dari aspek lingkungan, sosial, pendidikan, pemberdayaan, dan ekonomi kerakyatan. Dari tujuan tersebut yang akan kita sorot adalah tujuan pada bagian pendidikan. Sekolah yang tergabung dalam unit Bank Sampah Malang akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman mengenai bank sampah. Selain itu, akan terjadi pembelajaran terhadap siswa untuk membiasakan hidup bersih. Selain aspek pendidikan, apek ekonomi juga menjadi hal menarik dari program ini. Hanya dengan mengumpulkan dan memilah sampah, masyarakat akan mendapatkan rupiah. Bank Sampah Malang juga memiliki sistem peminjaman uang dengan cara mengangsur/menyicil menggunakan sampah yang ditabung.

Contoh dari buku tabungan bank sampah (dokpri)
Contoh dari buku tabungan bank sampah (dokpri)

Wawancara sudah dilakukan dengan bendahara dari Bank Sampah Unit Mekar Sari yang terletak di Jl. Bendungan Sutami No. 14. Bu Alif menjelaskan mengenai sistematika yang sudah berjalan di beberapa RT setempat. Penimbangan dilakukan di rumah Ibu Alif, selanjutnya dicatat di buku tabungan, dan uang hasil tabungan bisa diambil setahun sekali. Apabila ingin langsung mengambil uangnya dapat melakukan penimbangan di unit utama di daerah belakang Pom Bensin Sukun. Selain itu, Bu Alif juga menunjukkan mengenai pembukuan yang telah dilakukan serta harga jual sampah-sampah yang sesuai dengan kriteria yang ada.

Daftar harga jual sampah terbar (dokpri)
Daftar harga jual sampah terbar (dokpri)

Bu Alif selaku bendahara di unit bank sampah
Bu Alif selaku bendahara di unit bank sampah "Mekar Sari" (Dokpri)

Dengan berbagai manfaat yang sudah dijelaskan sebelumnya, tim Adiwiyata SMP Laboratorium UM memiliki rencana untuk bergabung dengan Bank Sampah Malang. SMP Laboratorium UM sendiri sudah menyediakan tempat sampah terpisah antara organik dan anorganik. Namun pemisahan sampahnya belum sesuai dengan kriteria yang diberikan oleh Bank Sampah. Oleh karenanya, tim Adiwiyata SMP Laboratorium UM merintis program bersama dengan Bank Sampah Malang.

Sistematika program ini secara umum sebagai berikut: kader Adiwiyata ditunjuk sebagai pengelola Bank Sampah Sekolah dengan cara memilih ketua, sekertaris, dan bendahara. Selanjutnya siswa SMP Laboratorium UM diwajibkan untuk membuang sampah di tong sampah sesuai dengan kriteria yang ada yaitu organik dan anorganik. Tong sampah ini diletakkan di setiap kelas agar pendataan tabungan lebih mudah. Setelah melakukan penimbangan dan pendataan tim pengelola bank sampah sekolah akan memisahkan sampah anorganik sesuai dengan kriteria yang telah diberikan oleh Bank Sampah Malang. Tim pengelola bank sampah melakukan kesepakatan dengan bank sampah unit yang dipilih atau langsung ke pusat untuk melakukan penimbangan. Penimbangan paling tidak dilakukan sebulan sekali. Setelah melakukan penimbangan, harga akan dicatat di buku tabungan dan bisa diambil pada akhir tahun.

Dengan adanya kegiatan bank sampah ini diharapkan warga SMP Laboratorium UM lebih semangat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dirasa akan lebih menyenangkan karena pada akhir tahun warga SMP Laboratorium UM akan mendapatkan hasil dari tabungan sampahnya. Selain itu, dengan adanya program bank sampah ini warga SMP Laboratorium UM akan lebih teredukasi dalam membagi sampah sesuai dengan kriteria yang sudah disediakan. Tim Adiwiyata SMP Laboratorium UM akan terus berinovasi dan mengembangkan berbagai kegiatan yang memiliki tujuan untuk menciptakan sekolah yang peduli terhadap lingkungan baik di sekolah maupun luar sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun