Kesulitan yang dihadapi oleh keluarga maupun ahli saat membantu proses pemulihan anak-anak korban kekerasan seksual dibandingkan dengan korban yang lebih dewasa adalah kesulitan dalam mengenali perasaan dan pikiran korban saat peristiwa tersebut terjadi. Karena anak sulit mendeskripsikan dengan jelas mengenai kejadian saat mereka mengalami hal tersebut.
Sedangkan, jika membicarakan hal tersebut berulang-ulang, dikhawatirkan akan anak akan memutar ulang peristiwa tersebut dalam benak mereka. Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memberikan rasa aman kepada anak untuk bercerita. Biasanya orang tua yang mempunyai hubungan yang dekat dengan anak akan lebih mudah untuk melakukannya.
Berikut adalah hal yang harus dilakukan keluarga.
- Dukungan sosial dan emosional yang membuat anak merasa disayangi, dicintai, didukung, dan menjadi bagian dari keluarga.
- Kelekatan dalam keluarga karena adanya keterbukaan, dimana setiap anggota keluarga saling berbagi perasaan, jujur dan terbuka satu sama lain.
- Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan terbuka. Hal ini akan terjadi sikap terbuka, percaya dan rasa aman pada anak.
- Orang tua ikut terlibat terhadap proses penanganan kekerasan seksual yang dialami anaknya baik secara hukum atau penanganan pemulihan secara psikologis.
- Sikap spiritual yang dimiliki dan dianut dengan baik oleh sebuah keluarga akan membantu proses pendampingan.
- Sikap positif dan cara pandang yang melihat bahwa selalu ada jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi oleh setiap manusia.
Kekerasan seksual pada anak dapat terjadi di mana saja dan kapan saja juga dapat dilakukan oleh siapa saja, baik itu anggota keluarga, pihak sekolah, maupun orang lain. Jadi, anak perlu dibekali dengan pengetahuan seks dan gender yang benar sejak dini agar anak dapat terhindar dari kekerasan seksual.