Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Pendampingan dan Pemulihan Psikis pada Anak Korban Pelecehan Seksual

14 April 2019   07:12 Diperbarui: 14 April 2019   07:30 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak adalah anugerah terindah dalam hidup manusia dan amanah terberat untuk dijaga dalam bentuk yang sebaik-baiknya. --Febriani Rahmalia

Anak adalah penerus bangsa yang memiliki potensi untuk menjadi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Itu sebabnya anak wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan tidak manusiawi yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.

Anak berhak untuk tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi yang sedang marak terjadi.

Saat ini kasus pelecehan atau kekerasan seksual terhadap anak dan remaja sedang hangat-hangatnya terjadi di negara ini. Kasus pelecehan ini sudah mulai menjadi trending sejak 2018 lalu. Tak lama setelah kasus pemerkosaan di UGM yang berakhir damai, kini kasus Audery, siswi SMP yang menjadi korban bullying oleh siswi SMA harus menjalani pengobatan di rumah sakit.

Melihat kasus-kasus yang terjadi dikalangan pelajar ini, menimbulkan trauma mendalam yang dialami korban dan tidak akan hilang begitu saja saat kasus itu selesai. Korban perlu mendapat pendampingan untuk mental psikisnya, untuk menghilangkan efek trauma agar tidak mengalami trauma berkepanjangan. Juga untuk memulihkan kembali kondisi mental korban.

Namun, jika kekerasan seksual pada anak tidak ditangani secara serius dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. Jadi, penyembuhan trauma psikis akibat kekerasan seksual haruslah mendapat perhatian besar dari semua pihak yang terlibat.

Pendampingan tersebut bisa dilakukan oleh pakarnya dan juga bantuan dari keluarga atau lingkungan disekitarnya. Cara pendekatan kepada tiap korban pun berbeda. 

Waktu pendampingan merupakan saat-saat paling menentukan. Di sinilah anak akan didampingi secara penuh dan berusaha membuatnya bisa melupakan trauma yang dialaminya. Bahkan, Tiap anak pun berbeda cara penanganannya. 

Ada yang bisa langsung diajak ngobrol, ada juga yang dipancing dengan bermain peran dengan boneka. Apalagi anak yang masih kecil, mereka tidak bisa bercerita dengan rinci. Semakin kecil usia anak, pendamping yang dilakukan harus makin kreatif.

Peran keluarga merupakan keberadaan yang sangat penting dalam membantu anak memulihkan diri pasca pengalaman kekerasan seksual mereka. Ini langkah paling sederhana untuk membantu anak sembuh dari trauma kekerasan. 

Kesulitan yang dihadapi oleh keluarga maupun ahli saat membantu proses pemulihan anak-anak korban kekerasan seksual dibandingkan dengan korban yang lebih dewasa adalah kesulitan dalam mengenali perasaan dan pikiran korban saat peristiwa tersebut terjadi. Karena anak sulit mendeskripsikan dengan jelas mengenai kejadian saat mereka mengalami hal tersebut.

Sedangkan, jika membicarakan hal tersebut berulang-ulang, dikhawatirkan akan anak akan memutar ulang peristiwa tersebut dalam benak mereka. Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memberikan rasa aman kepada anak untuk bercerita. Biasanya orang tua yang mempunyai hubungan yang dekat dengan anak akan lebih mudah untuk melakukannya.

Berikut adalah hal yang harus dilakukan keluarga.

  1. Dukungan sosial dan emosional yang membuat anak merasa disayangi, dicintai, didukung, dan menjadi bagian dari keluarga.
  2. Kelekatan dalam keluarga karena adanya keterbukaan, dimana setiap anggota keluarga saling berbagi perasaan, jujur dan terbuka satu sama lain.
  3. Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan terbuka. Hal ini akan terjadi sikap terbuka, percaya dan rasa aman pada anak.
  4. Orang tua ikut terlibat terhadap proses penanganan kekerasan seksual yang dialami anaknya baik secara hukum atau penanganan pemulihan secara psikologis.
  5. Sikap spiritual yang dimiliki dan dianut dengan baik oleh sebuah keluarga akan membantu proses pendampingan.
  6. Sikap positif dan cara pandang yang melihat bahwa selalu ada jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi oleh setiap manusia.

Kekerasan seksual pada anak dapat terjadi di mana saja dan kapan saja juga dapat dilakukan oleh siapa saja, baik itu anggota keluarga, pihak sekolah, maupun orang lain. Jadi, anak perlu dibekali dengan pengetahuan seks dan gender yang benar sejak dini agar anak dapat terhindar dari kekerasan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun