Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Unforgettable Moment in the Kindergarten"

23 November 2017   22:06 Diperbarui: 23 November 2017   22:13 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 11 November 2017 saya bersama teman-teman melaksanakan observasi ke TKM Al Falach Jabung untuk meneliti tentang pengembangan bahasa anak diintegratifkan dengan akidah akhlak. Saya bersama ke empat teman saya di tempatkan di kelas A 2 yang berjumlah 18 anak.

Kedatangan kami disambut dengan antusias oleh anak-anak TK dan para guru. Kami memulai kegiatan pagi tepatnya pukul 07.30 WIB dengan berdoa di lapangan kemudian senam bersama. Tak kami sangka ternyata banyak gerakan juga nyanyian yang di berikan oleh para guru yang sangat berguna bagi perkembangan anak-anak.

Setelah senam kami melakukan pembelajaran outdoor. Jadi kami berjalan-jalan sambil belajar tentang tanaman yang ada disekeliling kami. Ketika kami dan para guru bertanya tanaman apa yang terlihat di sekeliling mereka, mereka menjawab dengan semangat dan menyebutkan tanaman tersebut seperti pohon pisang, pohon mangga dll. Setelah itu kami menjelasakn tentang manfaat dan bagian-bagian pohon, tak lupa juga kami menjelasakan bahwa tanaman tersebut adalah ciptaan Allah. Ketika kami mencoba mereview kembali, banyak dari mereka yang bisa menjawab, tapi ada juga yang hanya diam. 

Kami mencoba mendekati mereka yang tidak menjawab atau diam tadi dan mencoba menanyakan ulang, dan akhirnya mereka mau berbicara dan menjawab pertanyaan kami. Mungkin mereka masih malu-malu dengan adanya kami, karena mereka menjawabnya juga tidak terlalu keras. Tapi ada juga yang suka lari-lari dan susah diam yaitu Alfin dan Ridho, jadi kami mengawasi mereka dengan ekstra.

Setelah itu kita semua masuk kedalam kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya. Tetapi kita beristirahat sejenak sambil bernyanyi agar rasa capek kita hilang. Setelah itu bu guru bertanya tanggal berapa pada hari tersebut, dan menyuruh anak-anak untuk mengeja angka dan hurufnya dan bu guru menulisnya di papan tulis. Kemudian bu guru melanjutkan dengan angka 1 sampai 10 dan jenis-jenis garis. Mereka menyebutkan dengan semangat dan mereka sudah hafal.

Bu guru melanjutkan dengan memberi mereka 2 tugas, yang pertama yaitu mereka disuruh untuk menghitung jumlah pohon, menebali huruf yang putus-putus dan mewarnainya dalam 1 kertas tersebut. Tugas kedua yaitu menstempel kertas dengan pelepah pisang dan daun dengan pewarna dan membentuknya menjadi bunga. Tentu saja bu guru memberi contoh dan menerangkannya terlebih dulu. Mereka antusias sekali dengan tugas tersebut sampai tangan mereka belepotan dengan warna. 

Ada 1 anak perempuan yang bernama Revi, sejak masuk kelas dia tidak mau berpindah tempat duduk, saya heran dan bertanya kepada bu guru dan ternyata Revi anaknya memang istiqomah saat duduk, kalau dia sudah duduk disatu tempat dia tidak mau berpindah-pindah. Akhirnya saya mengambilkan kertas tadi dan menyuruhnya mengerjakan, dan ternyata dia bisa mengerjakannya meskipun masih harus dituntun. Ternyata karya mereka tadi ditempel dalam buku kerajinan setelah mereka selesai mengerjakan dan kering

.Jam istirahat pun sudah tiba, kita sama-sama membaca doa sebelum makan beserta artinya kemudian mencuci tangan dan istirahat. Mereka bermain layaknya anak kecil seusianya, berlarian, bermain jungkat-jungkit dan lain sebagainya. Mengejutkannya ada beberapa dari anak-anak tersebut yang mencoba berinteraksi dengan kami. Mereka mendatangi kami dan berfoto bersama.Jam istirahat telah usai dan waktunya anak-anak untuk masuk kelas lagi. 

Bu guru memimpin doa selesai makan beserta artinya. Uniknya setiap akan pulang mereka menyebutkan nama-nama malaikat beserta tugasnya, nama-nama nabi, asmaul husna, dan masih banyak lagi tepuk-tepuk yang mereka lafalkan. Setelah itu kami bermain game estafet karet, menggunakan media karet dan sedotan yang sedotan tersebut digigit dan karetnya di gantungkan disedotan kemudian disalurkan dari sedotan kesedotan lainnya. Ada dari mereka yang sebel karena karetnya selaju jatuh. Tapi mereka tetap berusaha agar karetnya sampai pada orang terakhir.

Setelah semuanya selesai kami membagikan hadiah berupa permen agar mereka tetap ceria. Setelah itu kami membaca doa kemudian pulang pada pukul 10.00 WIB. Betapa senangnya bias belajar sambal bermain dengan meraka. ini pengalaman pertamaku mengajar di TK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun