Mohon tunggu...
Alvin Choironi
Alvin Choironi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Giri Kedaton :"VATIKAN"Islamnya di Jawa

15 Maret 2025   01:02 Diperbarui: 18 Maret 2025   09:34 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang kita ketahui Sunan Giri adalah salah satu dari Sembilan anggota Walisongo yaitu para Ulama yang berperan penting dalam penyebara agama Islam di Pulau Jawa. Biasanya kita hanya mengenal makam Sunan Giri untuk berziarah. Namun, tak jauh dari makam Sunan Giri itu terdapat peninggalan sejarah yaitu Giri Kedaton yang terletak tak jauh dari makam Sunan Giri.


Kedautan Giri atau Giri Kedaton adalah sebuah Kerajaan islam yang terletak di Gresik, Jawa Timur. Giri Kedaton didirikan oleh Sunan Giri pada akhir abad ke-15 atau lebih tepatnya pada tahun 1487 M. Di atas bukit Giri Sunan Giri tidak hanya berdakwah membangun Giri Kedaton Sebagai pusat pemerintahan  berbasis Islam dan  pusat penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa. Giri Kedaton bukan hanya sekedar pesantren, tetapi berkembang menjadi pusat kekuatan yang memainkan peran penting dalam sejarah Jawa.


Tempat ini adalah pusat Pendidikan  Islam sekaligus sebagai pesantren untuk menyebarkan agama islam ke seluruh pelosok Nusantara tapi kemudian berkembang menjadi kekaisaran teokratis yang berpengaruh. Giri Kedaton dihormati sebagai kiblat ilmu agama dan para pemimpinya bahkan dianggap sebagai referensi oleh Kerajaan lain di Jawa. Wilayah Giri Kedaton memiliki hierarki pemerintahan sendiri dengan Sunan Giri dan keturunanya memegang kendali, dari sini keputusan politik dan agama yang berdampak luas telah ditetapkan. Sultan dari berbagai Kerajaan termasuk Mataram Islam bahkan meminta restu dari pemimpin giri sebelum membuat keputusan.


Dalam catatan sejarah Giri Kedaton terdapat empat raja yang memerintah Kerajaan tersebut. Keempat raja tersebut merupakan Sunan Giri, Sunan Dalem, Sunan Seda Ing Margi, dan Sunan Parapeh. Pada era Sunan Parapeh inilah Kerajaan Giri Kedaton mencapai puncak kejayaanya. Kejayaan ini bukan karena keberhasilanya memenangkan  perang atau menaklukan beberapa wilayah. Namun, hal tersebut karena tempat ini berhasil menjadi pusat kekuasaan Kerajaan-kerajaan yang berada di Tanah Jawa. Pada masa itu, Kerajaan Giri Kedaton ini memiliki kemiripan dengan Vatikan di Roma Italia yang menjadi pusat agama Khatolik untuk melegitimasi Kerajaan di Eropa. Oleh karena itu giri kedaton lebih menjadi sumber kesuksesan para sultan dan Raja-Raja Islam di Pulau Jawa.
Selain pengaruh spiritual, kedaton giri juga dikenal sebagai  pusat perdagangan. Dengan posisi yang strategis di jalur perdagangan maritim. Dalam bidang maritim Giri Kedaton memiliki potensi yang sangat luar biasa. Pedagang dari berbagai daerah dan bahkan dari bangsa asing datang ke Gresik untuk melakukan perdagangan dan sekaligus mempelajari agama.


Tapi seiring berjalanya waktu kekuatan Giri Kedaton mulai melemah, terutama setelah Kerajaan Mataram Islam dibawah Sultan gung menaklukan wilayah ini pada abad ke-17 atau pada tahun 1636 M. Hal ini berawal dari pengaruh kuatnya Kerajaan tersebut terhadap semua Raja di Tanah Jawa posisinya makin diperhitungkan. Hampir seluruh peristiwa di pelosok Jawa melibatkan Giri Kedaton. Selanjutnya, pada era pemerintahan Mataram Islam Giri Kedaton tidak lagi dipimpin oleh keturunan Sunan Giri melainkan langsung dari Mataram. Ada empat penguasa yang sempat memimpin Kerajaan tersebut salah satunnya  yang terakhir adalah Pangeran Singosari.


Meskipun secara politik kekuasaanya mulai meredup pengaruh di dunia Islam di Nusantara masih terasa sampai sekarang. Kedaton adalah bukti masuknya Islam ke Pulau Jawa tidak hannya melalui dakwah, tetapi juga melalui sistem pemerintahan dan Pendidikan yang kuat. Meskipun kejayaanya telah berlalu, jejak pengaruhnya masih bisa kita lihat dan rasakan dalam tradisi dan budaya Islam di Jawa sampai sekarang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun