Mohon tunggu...
alvin aryaputra
alvin aryaputra Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - hai

...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudut Pandang Setiap Orang yang Berbeda

23 November 2019   13:02 Diperbarui: 23 November 2019   13:00 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti saling memiliki perbedaan, perbedaan ini bisa diartikan dalam 2 pandangan yaitu horizontal dan vertikal, pandangan perbedaan horizontal bisa dilihat dari perbedaan kelompok/antarindividu yang tidak melihat tinggi rendah nya tingkatan (biasa nya disebut diferensasi sosial), perbedaan dalam pandangan yang vertikal dapat dilihat dari perbedaan antarindividu/kelompok.

Namun melihat tinggi rendahnya tingkatan atau juga disebut stratifikasi sosial, kita sebagai manusia yang diciptakan dengan bentuk Allah dan diciptakan oleh Nya dengan diberinya perbedaan setiap manusia, maka perbedaan ini harus kita sikapi dengan penuh pengertian akan kesetaraan karena semua perbedaan yang kita miliki harus didasari oleh kesetaraan agar tidak terjadi masalah sosial.

Dengan adanya prinsip kita yang mengharuskan perbedaan antarindividu/kelompok tetap didasari dengan kesetaraan maka akan menimbulkan harmonisasi sosial, harmonisasi sosial adalah kondisi dimana individu atau kelompok saling pengertian dan memiliki kecocokan dalam hal apapun termasuk perbedaan, didasarkan oleh tujuan masyarakatnya.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya perbedaan antar individu atau kelompok namun tetap menganggap setara dan memiliki solidaritas dalam perbedaan yang beragam tersebut, pentingnya prinsip kesetaraan untuk menyikap perbedaan adalah mewujudkan harmonisasi sosial antarindividu maupun dalam kelompok karena keadaan itulah yang bisa membuat kita maju lebih banyak lagi karena menerima semua perbedaan bahkan saling melengkapi satu sama lain yang menjadikan kondisi damai dan harmonis untuk kita lebih menghargai perbedaan yang diberikan Tuhan kepada kita dengan memandang semua manusia setara dan tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah.

Indonesia memiliki banyak perbedaan dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa, maka perbedaan itu sangatlah jelas dimiliki antarindividu maupun kelompok sehingga kita harus mendasari hal tersebut dengan kesetaraan dan bukan memandang buruk perbedaan untuk mewujudkan keharmonisan, seperi yang Paus Fransiskus katakan

"tidak boleh takut akan perbedaan karena Tuhan telah mengizinkan ini. Tetapi kita harus takut jika kita tidak bekerja dalam persaudaraan untuk berjalan bersama dalam hidup."

Perbedaan tidak lah salah jika dipandang dengan sudut pandang yang baik, perbedaan bisa juga membantu majunya negara karena perbedaan ini lah yang menciptakan keistimewaan dengan saling melengkapi, seperti yang Paus Fransiskus bilang bahwa tidak perlu untuk takut akan perbedaan karena kita adalah ciptaan Tuhan yang tidak sempurna maka kita sebagai makhluk sosial juga membutuhkan orang lain dan saling melengkapi terhadap perbedaan masing-masing.

Kita harus memiliki konsep kesetaraan yang baik, karena konsep itu sendiri merupakan hal penting yang menyatakan bahwa setiap manusia dilahrikan dengan setara, walaupun memiliki berbagai jenis perbedaan.

Tuhan menciptakan kita menurut gambar dan rupa Allah, tapi kita semua yang diciptakan pasti memiliki perbedaan yang sudah ditentukan oleh Nya, dan kita harus menerima dan mensyukuri itu seperti yang dikatakan oleh Jerinx

"kita percaya KEBERAGAMAN DAN TOLERANSI harus dimenangkan"

Toleransi kita terhadap perbedaan sangat lah perting untuk mengubah sudut pandang kita tentang perbedaan yang kita semua miliki karena kita semua beragam dan saling membutuhkan satu sama lain, kita hidup dimana kita membutuhkan orang lain maka kita juga harus mengingin kan kondisi yang damai dan sejahtera, hal ini dapat ditunjukan dengan ada nya prinsip kesetaraan yang bermaksa kita semua setara dari waktu pertama kali kita lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun