Sudah sekian purnama berlalu, tetapi masih saja ada rasa kagum yang tak terhentikan. Pertama kali aku menggumi, sekaligus menyukai dia. Dalam hidup yang begitu mengecewakan, dia hadir sebagai pelipur masalah ku. Dia tampak manis ketika tersenyum, bahkan pesonanya tak terkalahkan dari siapapun. Sangat lucu manis dan menggemaskan, bahkan membuat orang lain mungkin iri melihatnya.
Alana seorang gadis polos yang selalu merasa tidak aman, dan terancam ketika hadir di tempat yang penuh keramainna. Pada hari itu dimana Alana untuk pertama kalinya merasa kagum akan seseorang. Seorang lelaki tampan berdiri di hadapannya dan menyapanya dengan sopan. Alana seketika mematung karena keterkejutannya pada lelaki itu.
" Hay, aku Rasya. Boleh aku Tanya sesuatu?"
Diam tidak ada sautan dari Alana.
Beberapa detik berikutnya
" Hallo, aku Alana. Silahkan tanyakan."
" Ruang kepala sekolah di sebelah mana? Aku siswa pindahan, jadi belum tau arah ruangannya, boleh kamu tunjukan? Â ".
" Kamu tinggal lurus saja kedepan, setelah itu belok ke kiri. Disana ruang kepala sekolah"
Setelah mengatakan itu Alana berlalu pergi tanpa menoleh kebelakang. Dia merasa lelaki it uterus menatapnya. Ini untuk pertama kalinya Alana merasa nyaman dan menaruh kepercayaaan kepada seorang lelaki yang baru saja dia kenal.
Beberapa hari setelah kejadian itu Rasya mencari -- cari keberadaan Alana. Seorang gadis mungil yang mampu membuat ketertarikan Rasya tak tertahankan. Sampai akhirnya di Hari Rabu Rasya berhasil menemukan Alana. Dia tersenyum bahagia ketika Alana keluar dari perpustakaan.