Mohon tunggu...
Alviana Legista
Alviana Legista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indrapraasta PGRI

Happiness is not something ready made. It comes from your own actions. :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Krisis Akhlak dan Budi Pekerti : Tantangan Pendidikan Generasi Saat Ini

18 Maret 2024   19:09 Diperbarui: 18 Maret 2024   19:13 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Krisis akhlak dan budi pekerti yang melanda generasi saat ini telah menjadi perhatian serius di dunia pendidikan. Semakin meningkatnya insiden kekerasan, perilaku menyimpang, dan kurangnya empati di antara anak-anak dan remaja menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki nilai-nilai moral dalam sistem pendidikan. Artikel ini akan menjelaskan tantangan yang dihadapi generasi pendidikan saat ini dalam hal akhlak dan budi pekerti, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.

Tantangan Pendidikan Generasi Saat Ini

1. Pengaruh Media Sosial : Generasi saat ini terpapar pada beragam konten di media sosial yang seringkali memperlihatkan perilaku tidak etis dan menyimpang. Hal ini dapat memengaruhi persepsi mereka tentang nilai-nilai moral yang benar dan salah.

2. Kurangnya Pendidikan Moral di Sekolah : Meskipun ada upaya untuk memasukkan pendidikan moral ke dalam kurikulum, kurangnya penekanan pada nilai-nilai moral di sekolah sering kali membuat generasi muda kehilangan pemahaman tentang pentingnya akhlak dan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari.

3. Peningkatan Teknologi : Perkembangan teknologi telah membawa manfaat besar, tetapi juga menghadirkan tantangan baru. Generasi saat ini sering kali lebih terpaku pada teknologi dan kurang memiliki interaksi langsung dengan sesama, mengurangi kesempatan untuk belajar tentang empati dan komunikasi yang baik.

4. Krisis Keluarga : Perubahan pola keluarga modern seringkali menyebabkan kurangnya perhatian terhadap pembentukan karakter anak. Banyak anak dan remaja tidak mendapatkan arahan moral yang memadai di rumah, sehingga mencari contoh dari lingkungan sekitar mereka.

5. Tingginya Tekanan Akademik : Fokus pada kesuksesan akademik sering kali mengesampingkan pembentukan karakter. Anak-anak dan remaja mungkin merasa terlalu terbebani dengan tuntutan akademik sehingga kurang memperhatikan perkembangan moral dan emosional mereka.

Langkah-Langkah Menuju Solusi

1. Strengthening Moral Education:  Penting untuk meningkatkan pendidikan moral di sekolah dengan memasukkan mata pelajaran yang secara khusus menekankan nilai-nilai moral dan etika. Program-program ekstrakurikuler yang mendorong kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat juga dapat membantu memperkuat kesadaran akan pentingnya budi pekerti.

2. Parental Involvement : Peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak mereka. Orang tua perlu terlibat secara aktif dalam kehidupan anak-anak mereka, memberikan contoh yang baik, dan membimbing mereka dalam menghadapi situasi moral yang kompleks.

3. Promoting Empathy and Communication Skills : Sekolah dapat mengadakan program-program yang mendorong pengembangan keterampilan empati dan komunikasi yang baik. Kegiatan seperti role-playing, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif dapat membantu siswa memahami perspektif orang lain dan belajar berkomunikasi secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun