Mohon tunggu...
Alvarizqi Atmaja
Alvarizqi Atmaja Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. NIM 21107030060.

Seorang mahasiswa yang bermimpi bisa menimba ilmu di luar negeri. Hobby membaca buku, menulis, fotografi, dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Angkring "Art" Wedang Secang, Perpaduan Antara Kuliner, Seni, dan Ruang Sosial

23 April 2025   00:06 Diperbarui: 23 April 2025   00:06 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerobak Angkringan dengan berbagai menu dan tempelan stiker (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Interior AWS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Interior AWS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan di AWS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan di AWS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Parkiran AWS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Parkiran AWS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Yogyakarta -- Di tengah hiruk pikuk aktivitas perkotaan yang makin padat dan kafe-kafe modern yang tumbuh pesat, ada satu tempat sederhana yang unik dan menarik perhatian warga Yogyakarta bagian selatan. Namanya Angkringan Wedang Secang, atau akrab disebut Angkring Art. Angkringan ini berlokasi di Jalan Kemasan No.27 Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Didirikan oleh seorang pria berambut gondrong yang akrab disapa "Pak Gundul" ini berhasil menyediakan ruang kuliner, seni, dan sosial dengan konsep angkringan tradisional dengan nuansa seni yang hangat dan akrab.

Seperti angkringan pada umumnya, menu yang ditawarkan sangat terjangkau oleh kalangan bawah sampai kalangan atas. Nasi dengan berbagai macam lauk seperti ikan goreng, ayam goreng, dan sayur seperti lodeh, jipang, indomie special Pak Gundul, sate usus, gorengan, dan tentu saja minuman-minuman hangat. Tapi ada satu menu yang jadi andalan sekaligus nama tempat ini: Wedang Secang Special Pak Gundul. Minuman ini diracik dari kayu secang, jahe, sereh dan rempah-rempah pilihan lainnya, menciptakan rasa khas yang hangat di tenggorokan dan menyegarkan untuk dikonsumsi malam hari.

"Wedang ini resep rahasia, saya tambahin sedikit racikan biar lebih berasa rempahnya. Banyak yang suka karena bikin badan terasa hangat, nikmat dirasakan apalagi kalau habis capek kerja," ujar Pak Gundul sambil tersenyum.

Yang membuat tempat ini berbeda dari angkringan lain adalah dekorasi yang dihiasi sentuhan seni. Pada dinding-dindingnya, tergantung lukisan-lukisan karya Pak Gundul, ada juga beberapa buah gitar dan cello terpajang rapi. Musik genre campursari jogja, hingga modern blues sering terdengar, kadang juga dimainkan spontan oleh pengunjung yang "jamming" bersama dengan Pak Gundul.

Tempat ini juga pernah didatangi beberapa musisi seperti crew dari Ndarboy Genk, yang mampir untuk sekadar ngobrol sambil ngopi. Beberapa pengunjung bahkan rutin datang tiap minggu, seperti Ajit dan Sulis, dua sahabat yang mengaku menemukan "tempat paling nyaman" untuk melepas penat dan ngobrol bebas.

"Di sini tuh enggak cuma soal makan atau minum, tapi ngobrol, ketemu orang baru, kadang malah nemu inspirasi," kata Ajit, Pegawai Apotek Swasta. "Kadang bisa ngobrol sama musisi, penimmat seni rupa, sampai bapak-bapak pensiunan yang suka cerita zaman ketika mereka masih muda dulu."

Tidak seperti banyak angkringan tradisional, Angkring Art tidak menggunakan lesehan, melainkan menyediakan meja dan kursi kayu panjang. Tata ruangnya sengaja dibuat terbuka, memudahkan pengunjung untuk duduk bareng meski baru kenal. Banyak juga yang datang sendirian tapi akhirnya pulang dengan teman baru.

"Enggak semua orang nyaman duduk lesehan, terutama yang udah sepuh. Jadi saya bikin tempat duduk yang sesuai untuk semua umur," jelas Pak Gundul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun